Jakarta - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta (Kakanwil Kemenag DKI Jakarta), Adib melaporkan adanya surplus jamaah haji sebanyak 1.368 orang pada Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VIII DPR RI.
Embarkasi tersebut melayani jamaah haji dari tiga provinsi: DKI Jakarta, Banten, dan Lampung dengan total kuota reguler mencapai 24.437 jamaah.
"Dari 24.437 jamaah reguler tiga provinsi, sebanyak 22.315 orang telah melunasi sebagai jamaah non-cadangan. Sementara pada tahap kedua, 3.490 jamaah cadangan juga telah melunasi biaya haji, sehingga terjadi surplus 1.368 jamaah," jelas Adib saat memberikan laporan di hadapan anggota Komisi VIII DPR RI, Selasa (29/04).
Kakanwil Adib selaku Ketua PPIH Embarkasi Jakarta Pondok Gede merinci pembagian kloter untuk ketiga provinsi, dimana DKI Jakarta mendapat 19 kloter, Banten 25 kloter, dan Lampung 18 kloter.
"Untuk Lampung, embarkasi bersifat antara sehingga jamaah tidak perlu transit di Pondok Gede, melainkan langsung dari Lampung menuju Bandara Soekarno-Hatta," tambahnya.
Lanjutnya, Embarkasi Jakarta Pondok Gede telah memperoleh fasilitas fast track untuk mempercepat proses keberangkatan jamaah.
"Kita sudah mendapatkan fasilitas fast track sehingga pemeriksaan imigrasi bagi jamaah dilakukan di Terminal 2F. Dengan demikian, ketika jamaah tiba di Madinah atau Jeddah, mereka tidak perlu lagi melalui proses pemeriksaan imigrasi Arab Saudi," ungkapnya.
Meski persiapan Asrama Haji Pondok Gede dinyatakan siap menampung jamaah, Kanwil Kemenag DKI mengidentifikasi adanya kendala akses menuju lokasi.
"Ada dua titik yang menjadi penghambat dan sehari-hari memang macet panjang karena adanya proyek PDAM," tuturnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, PPIH Embarkasi telah mengirimkan surat resmi kepada Gubernur DKI Jakarta.
"Kami sudah bersurat ke Gubernur untuk mohon bantuan agar masalah ini bisa diatasi. Alhamdulillah sudah mendapatkan atensi dan mudah-mudahan pada hari H tanggal 1 Mei, ketika jamaah beserta keluarga yang mengantar ke asrama tidak mendapatkan hambatan," harapnya.
Sambungnya, Kepala Kanwil Kemenag DKI menekankan bahwa persoalan akses menuju asrama haji merupakan kendala utama yang harus segera ditangani untuk memastikan kelancaran proses pemberangkatan jamaah haji tahun ini. "Selama ini memang akses itu yang menjadi persoalan kita," pungkasnya.