Indonesia-Tiongkok Sepakati Dua MoU Strategis untuk Perkuat Industri dan Investasi

Kiki Apriyansyah | Senin, 26 Mei 2025 - 11:32 WIB


Indonesia dan Tiongkok Perkuat Kerja Sama Industri, Sepakati Investasi Triliunan Rupiah Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang menyepakati empat nota kesepahaman dan delapan poin kerja sama strategis.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan RRT Wang Wentao menandatangani Memorandum on Strengthening Economic Cooperation in Industrial and Supply Chain dan Memorandum on Two Countries Twin Parks Cooperation Project Disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri RRT Li Qiang di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (25/05/2025).

Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Li Qiang menyepakati sejumlah kerja sama penting dalam pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (25/05/2025). Pertemuan ini menghasilkan empat nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dan delapan butir kerja sama strategis lintas sektor.

Dua dari empat MoU strategis tersebut berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia dan berfokus pada penguatan kerja sama industri serta pengembangan kawasan industri bersama.

MoU pertama, Memorandum on Strengthening Economic Cooperation in Industrial and Supply Chain, bertujuan mempererat kemitraan bilateral dalam sektor manufaktur, logistik, teknologi tinggi, dan energi terbarukan. MoU ini diproyeksikan mendorong investasi senilai ±Rp81,5 triliun dan menciptakan 15 ribu lapangan kerja baru di Indonesia.

Sedangkan MoU kedua, Memorandum on Two Countries Twin Parks Cooperation Project, dirancang sebagai model kerja sama baru yang menghubungkan kawasan industri strategis di Indonesia dan Tiongkok. Proyek ini mencakup pengembangan kawasan industri seperti Batang Yuanhong, Kawasan Industri Wijayakusuma di Semarang, serta Kawasan Industri Bintan. Total potensi investasi dari proyek ini ditaksir mencapai ±Rp61,5 triliun dengan penyerapan tenaga kerja hingga 10.500 orang.

Penandatanganan kedua MoU tersebut dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan RRT Wang Wentao, disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo dan PM Li Qiang.

“Penandatanganan ini adalah langkah konkret dari kesepakatan bilateral sebelumnya antara kedua kepala negara. Ini mencerminkan komitmen bersama dalam membangun pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Menko Airlangga.

Kedua negara juga sepakat untuk memperluas keterlibatan berbagai pelaku usaha, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta mendukung fasilitasi proyek industri di luar kawasan percontohan awal.

“Kolaborasi ini membuka ruang investasi berkualitas tinggi dan mendorong transformasi industri berbasis nilai tambah. Kami percaya kemitraan ini akan memperkuat daya saing kawasan industri Indonesia di kancah global,” tambah Airlangga.

Pemerintah Indonesia dan Tiongkok juga menyepakati pembentukan Joint Committee untuk memastikan pelaksanaan yang terarah dan berkelanjutan dari seluruh proyek yang telah disepakati.

Pertemuan ini sekaligus menegaskan eratnya hubungan strategis Indonesia dan Tiongkok sebagai mitra utama dalam pembangunan ekonomi regional dan global.

Baca Juga