Menko Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia terhadap Sistem Perdagangan Multilateral

Kiki Apriyansyah | Selasa, 03 Juni 2025 - 17:07 WIB


Menko Airlangga Hartarto menegaskan komitmen Indonesia terhadap sistem perdagangan multilateral yang adil, terbuka, dan berbasis aturan.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) saat bertemu dengan Direktur Jenderal World Trade Organization (WTO) Ngozi Okonjo-Iweala (kanan) di Paris, Prancis, Selasa (3/06/2025).

Paris - Di sela-sela agenda hari pertama Pertemuan Dewan OECD Tingkat Menteri (PTM) Tahun 2025, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengadakan pertemuan bilateral dengan Direktur Jenderal World Trade Organization (WTO) Ngozi Okonjo-Iweala di Paris, Prancis, Selasa (3/06/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Menko Airlangga menegaskan komitmen Indonesia terhadap sistem perdagangan multilateral yang adil, terbuka, dan berbasis aturan. Ia menyampaikan bahwa WTO memegang peran strategis dan tak tergantikan dalam menjaga kestabilan perdagangan global.

“WTO memiliki peran penting dan tak tergantikan dalam mempromosikan serta memperkuat sistem perdagangan multilateral berbasis peraturan. Indonesia berharap WTO terus mendukung negara-negara berkembang dalam meningkatkan kapasitas perdagangan agar dapat berpartisipasi secara inklusif dalam sistem perdagangan global,” ujar Menko Airlangga.

Dalam kesempatan itu, Airlangga juga membahas sejumlah isu nasional yang menjadi bagian dari agenda pembahasan di WTO, seperti isu pertanian, perikanan, dan perdagangan digital atau perdagangan berbasis sistem elektronik.

Sebagai satu-satunya organisasi perdagangan internasional dengan fungsi forum negosiasi dan mekanisme penyelesaian sengketa, WTO saat ini memiliki 166 anggota, dengan sekitar tiga perempatnya merupakan negara berkembang. Indonesia sendiri telah menjadi anggota sejak disahkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Persetujuan Pembentukan WTO.

Selama menjadi anggota, Indonesia memetik manfaat dari berbagai fasilitas dan prinsip perdagangan WTO, antara lain Most Favoured Nation (MFN), National Treatment, Special and Differential Treatment (SDT), hingga program penguatan kapasitas teknis.

Selain pertemuan bilateral pagi ini, Menko Airlangga juga dijadwalkan kembali bertemu dengan Dirjen WTO dalam forum informal para menteri WTO pada petang hari, guna membahas lebih lanjut agenda reformasi WTO ke depan.

Menko Airlangga didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi dalam pertemuan ini, antara lain Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian, Wakil Tetap Republik Indonesia untuk PBB dan Organisasi Internasional di Jenewa, serta Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral.

Baca Juga