Paris - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan dan Pariwisata Australia, Hon. Don Farrell, di sela-sela hari kedua Pertemuan Tingkat Menteri Dewan OECD di Paris. Pertemuan ini menegaskan kembali komitmen kuat kedua negara dalam memperkuat Indonesia–Australia Comprehensive Strategic Partnership (CSP).
Dalam pertemuan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan apresiasi atas pengesahan resmi Plan of Action (PoA) CSP 2025–2029 yang ditandatangani saat kunjungan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese ke Indonesia pada 15 Mei lalu. Ia menekankan bahwa dokumen tersebut menjadi pijakan penting untuk mendorong kerja sama di berbagai sektor strategis.
“PoA ini menjadi dasar penting untuk mendorong kerja sama di berbagai sektor strategis, termasuk perdagangan, energi bersih, transformasi digital, dan ketahanan rantai pasok,” ujar Airlangga di Paris, Prancis, Rabu (4/6/2025).
Menko Airlangga juga menyampaikan keberhasilan implementasi PoA periode sebelumnya (2020–2024), yang telah mendorong kerja sama konkret seperti pembangunan PLTS Jawa Power dan program pertukaran vokasional.
Dalam upaya memperkuat dialog ekonomi bilateral, Airlangga mendorong pengaktifan kembali forum Economic, Trade and Investment Ministers’ Meeting (ETIMM) dan Senior Economic Officials’ Meeting (SEOM). Forum-forum ini dinilai penting sebagai wadah penyelarasan kebijakan ekonomi yang konstruktif dan berorientasi hasil.
Isu global juga turut menjadi perhatian dalam pertemuan ini. Salah satu topik strategis adalah respons terhadap kebijakan tarif universal 10% yang diumumkan Pemerintah AS. Menko Airlangga menyatakan keprihatinannya terhadap dampak kebijakan proteksionis tersebut terhadap stabilitas rantai pasok global.
“Kita perlu menunjukkan solidaritas untuk menjaga keterbukaan pasar, menolak tindakan sepihak, serta memperkuat sistem perdagangan multilateral yang berbasis aturan,” tegasnya.
Terkait perjanjian Indonesia–Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), Indonesia menyambut baik usulan evaluasi umum atas perjanjian tersebut yang kini memasuki tahun kelima. Evaluasi ini dinilai penting untuk mengoptimalkan manfaat IA-CEPA secara lebih inklusif, terutama bagi UMKM dan sektor prioritas lainnya.
Indonesia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Australia terhadap proses aksesi Indonesia ke OECD, serta harapan dukungan penuh Australia dalam proses aksesi ke Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).
Menutup pertemuan, Airlangga menyampaikan apresiasi atas keberlanjutan program kerja sama teknis Prospera, yang telah mendukung reformasi ekonomi Indonesia sejak 2018. Pemerintah berharap Prospera 2.0 dapat terus memperkuat implementasi kebijakan strategis Indonesia ke depan.
Indonesia juga menyatakan kesiapan untuk menjajaki kolaborasi konkret melalui inisiatif Southeast Asia Economic Strategy to 2040 yang baru diluncurkan Australia, khususnya di sektor transisi energi, ekonomi digital, dan pendidikan.