Jakarta - Badan Pangan Nasional / National Food Agency (NFA) terus mendorong percepatan penganekaragaman konsumsi pangan sebagai langkah strategis mewujudkan swasembada dan kemandirian pangan nasional.
Hal ini ditegaskan dalam kegiatan Kuliah Umum Terbatas yang disampaikan oleh Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, Andriko Noto Susanto, di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon, Rabu (23/7/2025).
Mengangkat tema Membangun Kemandirian Pangan Nasional Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya konkret dalam mengimplementasikan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal.
Dalam pemaparannya, Andriko menegaskan pentingnya mengubah paradigma pembangunan pangan dari bergantung pada pangan impor menuju pemanfaatan kekayaan lokal secara optimal.
"Kami sedang berdiskusi bagaimana cara membangun kemandirian pangan yang berbasis sumber daya lokal. Sesuai dengan arahan Bapak Presiden Prabowo, swasembada pangan harus diperjuangkan bersama-sama,” ujar Andriko.
"Kita ingin swasembada secara menyeluruh, tidak hanya beras, tetapi juga jagung, daging, ayam, telur, dan lain-lain. Semua itu dapat dicapai bila kita menggerakkan potensi lokal secara kolektif,” tambahnya.
Andriko menekankan bahwa Perpres 81/2024 menjadi titik balik dalam mengarusutamakan pangan lokal di tingkat konsumsi masyarakat.
"Dengan mengadopsi semangat Perpres 81/2024, kita jadikan sumber daya lokal sebagai kekuatan utama dalam membangun bangsa. Indonesia sebagai negara agraris punya segalanya. Tinggal bagaimana kita menyatukan langkah dari hulu ke hilir,” jelasnya.
Lebih jauh, ia menguraikan bahwa diversifikasi pangan harus menjadi budaya konsumsi baru. “Hari ini kita sangat tergantung pada beras dan gandum. Padahal kita punya ragam pangan lokal seperti jagung, singkong, sagu, sorgum, sukun, pisang, dan banyak lagi. Inilah potensi kita untuk keluar dari ketergantungan pangan tunggal,” katanya.
Rektor UNU Cirebon, Farihin Nur, dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh terhadap implementasi Perpres ini melalui peran aktif kampus.
"UNU Cirebon siap menjadi kampus penggerak penganekaragaman konsumsi pangan berbasis kearifan lokal. Kami tidak hanya mencetak lulusan unggul secara akademis, tetapi juga peka terhadap tantangan nasional, termasuk ketahanan pangan,” ungkap Farihin.
"Sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah, dalam hal ini Badan Pangan Nasional, sangat strategis untuk membangun budaya konsumsi sehat dan mandiri di kalangan generasi muda,” tambahnya.
Sementara itu secara terpisah, Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, menegaskan bahwa pelibatan seluruh elemen bangsa, termasuk dunia pendidikan tinggi, sangat penting dalam mengakselerasi implementasi Perpres 81/2024.
"Kemandirian pangan adalah cita-cita besar bangsa. Dan itu tidak bisa dicapai hanya oleh satu institusi. Harus gotong royong. Pemerintah, perguruan tinggi, swasta, dan masyarakat. Perpres 81/2024 memberi kita kerangka hukum yang kuat untuk bergerak cepat, adaptif, dan berbasis lokal,” tegas Arief.
"Saatnya kita mulai mengurangi ketergantungan pada pangan yang tidak kita produksi di dalam negeri dan mulai bangga mengonsumsi pangan dari tanah kita sendiri,” tutupnya.