JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Kahar Muzakir, menekankan pentingnya pendidikan yang merata dan berkualitas sebagai kunci utama mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.
Hal itu disampaikan Kahar saat memberikan paparan dalam Sarasehan Nasional Fraksi Partai Golkar MPR RI bertajuk "Merumuskan Kembali Anggaran Pendidikan Guna Mewujudkan Amanat Konstitusi Menuju Indonesia Emas 2045", di Gedung Nusantara IV, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/8/2025).
Menurut Kahar, alokasi anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN dan APBD yang sudah diamanatkan dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat 4, harus dilihat bukan hanya dari sisi nominal, tetapi dari dampaknya langsung ke masyarakat.
"Mari kita bicarakan dengan jujur, apakah anggadalam ran yang besar itu sudah benar-benar menjawab kebutuhan sektor pendidikan kita? Masih banyak sekolah yang rusak, guru honorer yang belum sejahtera, bahkan anak-anak yang harus berjalan jauh demi menuntut ilmu," ujar Kahar.
Kahar menegaskan bahwa pendidikan tidak boleh hanya menjadi proyek anggaran, melainkan sebagai fondasi peradaban bangsa. Ia juga mengkritisi kondisi di mana pendidikan berkualitas hanya bisa diakses di kota besar atau oleh kalangan elit.
"Pendidikan yang kita perjuangkan adalah yang merata, berkualitas, berpihak pada rakyat. Pendidikan yang membebaskan, memberdayakan, dan membangun karakter bangsa," tegasnya.
Dalam paparannya, Kahar juga menyerukan agar setiap rupiah dari anggaran pendidikan benar-benar sampai ke masyarakat. Ia menyoroti pentingnya pemerataan guru berkualitas hingga ke pelosok desa dan peningkatan kualitas sekolah kejuruan agar bisa melahirkan wirausahawan muda, bukan pengangguran baru.
"Kalau kita bicara soal 2045, yang kita butuhkan adalah SDM unggul, produktif, dan berkarakter. Kuncinya cuma satu: pendidikan," lanjutnya.
Sarasehan ini turut menghadirkan sejumlah tokoh penting sebagai narasumber, di antaranya Sekjen MPR RI Siti Fauziah, Ketua Fraksi Golkar MPR RI Melchias Markus Mekeng, Sekretaris Fraksi Golkar Ferdiansyah, Wakil Sekretaris Fraksi Muhammad Nur, Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, Wakil Ketua Fraksi Golkar Firman Subagyo, serta anggota Fraksi Golkar seperti Nurul Arifin dan Putri Komarudin.
Menutup sambutannya, Kahar mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya Partai Golkar, untuk berada di barisan depan dalam perjuangan mewujudkan pendidikan yang adil dan merata.
"Kita berkumpul bukan sekadar berdiskusi, tapi membangun komitmen kebangsaan. Tanpa pendidikan yang adil, tak akan ada Indonesia yang maju. Dengan guru yang sejahtera, generasi akan berdaya. Inilah jalan menuju Indonesia Emas 2045," pungkasnya.