Sufmi Dasco: Tantiem Komisaris BUMN Dihapus, Efisiensi Capai Rp18 Triliun

Kiki Apriyansyah | Jumat, 15 Agustus 2025 - 17:42 WIB


Dasco mengungkapkan bahwa kebijakan penghapusan tantiem dan pengurangan jumlah komisaris BUMN mampu menghemat anggaran negara hingga Rp18 triliun. Langkah ini dinilai sebagai bagian dari upaya efisiensi dan penataan ulang BUMN agar lebih tepat sasaran.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad

JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyoroti langkah pemerintah yang memangkas jumlah komisaris dan menghapus tantiem di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menurutnya, kebijakan ini menjadi langkah strategis dalam menciptakan efisiensi besar di tubuh BUMN.

"Memang kebijakan itu sudah disampaikan sekitar satu bulan setengah yang lalu. Pertama, pengurangan jumlah komisaris lebih dari separuh jumlahnya di satu BUMN dikurangi," ujar Dasco kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jum'at (15/8/2025).

Selain memangkas jumlah komisaris, pemerintah juga menghapus pemberian tantiem atau bonus tahunan kepada para komisaris. Ia menyebut, langkah ini bisa menghemat anggaran hingga triliunan rupiah.

"Tantiemnya ditiadakan. Dan itu, kalau saya tidak salah, ada penghematan sekitar Rp17-18 triliun dari tantiem-tantiem yang ada," jelasnya.

Dasco menilai, kebijakan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengefektifkan peran BUMN tanpa mengorbankan pelayanan publik. Menurutnya, efisiensi ini juga tidak berarti pemangkasan total, melainkan relokasi anggaran agar lebih tepat guna.

"Kalau tadi kita lihat, efisiensi itu adalah relokasi. Di satu kementerian mungkin ada pengurangan, tapi kemudian dipindahkan ke kegiatan-kegiatan lain yang lebih bermanfaat untuk masyarakat," katanya.

Ia juga menegaskan bahwa optimalisasi anggaran ini akan berdampak langsung ke masyarakat jika dijalankan dengan baik. "Mudah-mudahan apa yang tadi disampaikan akan tepat sasaran," ucapnya optimis.

Terkait posisi Wakil Menteri (Wamen) yang juga kerap ditempatkan di jajaran BUMN, Dasco menegaskan bahwa para wamen memang tidak menerima tantiem.

"Justru memang wamen-wamen itu ditaruh oleh presiden sebagai perpanjangan tangan pemerintah. Sebelumnya juga disampaikan bahwa mereka tidak mendapatkan tantiem," ujarnya.

Dasco menambahkan bahwa tugas utama wamen di BUMN adalah untuk membantu mengawasi dan memastikan jalannya perusahaan sesuai dengan visi pemerintah. “Mereka hanya bekerja untuk membantu mengawasi BUMN sebagai perwakilan dari pemerintah,” tutupnya.