Menko Airlangga Dorong Pelajar Menabung: Smart Student Itu Smart Saving

Kiki Apriyansyah | Jumat, 22 Agustus 2025 - 13:31 WIB


Pemerintah dan OJK terus menggenjot literasi dan inklusi keuangan di kalangan pelajar melalui program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR). Program ini menargetkan seluruh pelajar Indonesia memiliki rekening tabungan sendiri, sebagai langkah awal membentuk generasi cerdas finansial sejak dini.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan kedua) didampingi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (kedua kiri), Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara (kiri), dan Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi (kanan) saat menghadiri acara Puncak Hari Indonesia Menabung dan Bulan Literasi Keuangan 2025 di Gedung Dhanapala, Jakarta, Jumat (22/8/2025).

JAKARTA - Pemerintah bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan, salah satunya lewat program Satu Rekening Satu Pelajar atau KEJAR.

Program ini bertujuan agar setiap pelajar di Indonesia punya rekening tabungan sendiri, sekaligus mengenalkan pentingnya menabung sejak dini.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kebiasaan menabung penting untuk membentuk mental pelajar yang cerdas dan siap menghadapi kondisi darurat.

''Saving itu selalu baik. Menabung itu selalu baik, karena kita tidak tahu ada kebutuhan dadakan ke depan," kata Airlangga saat menghadiri acara Puncak Hari Indonesia Menabung dan Bulan Literasi Keuangan 2025 di Gedung Dhanapala, Jakarta, Jumat (22/8/2025).

Airlangga, yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI), menyebut generasi muda seperti Gen Z dan Gen Alpha punya potensi besar di sektor keuangan digital.

"Sepanjang adik-adik terus belajar, biasanya smart student itu selalu melakukan smart saving. Jadi pelajar cerdas, cerdas juga dalam menabung," lanjutnya.

Tak hanya soal menabung, Menko Airlangga juga menyoroti pentingnya menggunakan layanan keuangan yang aman dan terdaftar resmi di OJK.

"Pastikan aplikasi atau bank yang digunakan sudah diawasi OJK," tegasnya.

Dalam acara tersebut, Menko Airlangga berdialog langsung dengan pelajar dari tingkat SD hingga mahasiswa. Ia mengapresiasi para pelajar yang sudah mulai berwirausaha, bahkan berani menetapkan sistem pembayaran yang ketat.

"Saya apresiasi pelajar yang sudah mulai berjualan, dan semuanya strict. Dibayar dulu baru barang dikirim. Ini luar biasa," ujar Airlangga sambil tersenyum.

Menurutnya, pelajar yang sudah mulai berjualan menunjukkan tanda-tanda jiwa entrepreneur yang tumbuh dengan baik.

"Ekonomi bisa bergerak kalau semua ikut beraktivitas. Dari menabung, spending, hingga jualan," tambahnya.

Airlangga menilai, kebiasaan seperti ini bukan hanya memperkuat ekonomi pribadi, tapi juga menjadikan pelajar bagian dari sistem keuangan nasional.

"Tadi kita lihat, ada yang menabung, ada yang belanja, ada juga yang jualan. Ada yang jual produk orang tuanya, ada juga yang inisiatif sendiri. Entrepreneurship-nya mulai muncul," pungkasnya.

Sejumlah pejabat hadir dalam acara ini, antara lain Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara, Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi, serta Deputi Kemenko Perekonomian Ali Murtopo Simbolon.

Baca Juga