Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengunjungi Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) untuk membahas koordinasi penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kunjungan ini disambut hangat Menko Polkam, Djamari Chaniago, yang baru dilantik Presiden RI Prabowo Subianto.
Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Menko Polkam, Suharyanto memaparkan data bencana 2021–2024, di mana sebagian besar kejadian berupa bencana hidrometeorologi basah, termasuk banjir dan cuaca ekstrem. Namun fokus utama diskusi tetap pada penanganan karhutla di enam provinsi prioritas.
“Sinergi antar-kementerian dan lembaga sangat penting agar upaya pencegahan dan penanggulangan bencana tidak berjalan sendiri-sendiri,” ujar Suharyanto. Penanganan karhutla di bawah koordinasi BNPB meliputi operasi darat, patroli udara, water bombing, hingga modifikasi cuaca, sesuai Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2020 dan Keputusan Kemenko Polkam Nomor 29 Tahun 2025.
Menko Polkam Chaniago menyambut baik laporan Kepala BNPB. Ia menekankan pentingnya antisipasi dini dan keterlibatan masyarakat dalam mitigasi bencana. “Sekecil apapun, api harus segera dipadamkan. Jangan tunggu membesar,” pesan Chaniago.
Meski kondisi karhutla 2025 relatif terkendali, Suharyanto mengingatkan potensi risiko El Nino yang diperkirakan muncul pada 2027. Kedua pihak sepakat untuk terus meningkatkan koordinasi, memperkuat mitigasi, dan memastikan kesiapsiagaan tetap maksimal.
Turut mendampingi Kepala BNPB dalam pertemuan ini, antara lain Sekretaris Utama BNPB Rustian, Deputi Penanganan Darurat Mayjen TNI Budi Irawan, Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat Agus Riyanto, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Abdul Muhari, serta Tenaga Ahli BNPB.