Bapanas Pastikan Beras CBP yang Disalurkan ke Masyarakat Berkualitas Baik

Redaksi | Rabu, 08 Oktober 2025 - 15:45 WIB


Kami di Badan Pangan Nasional bersama Bulog selalu memastikan bahwa beras yang disalurkan ke masyarakat dalam kondisi baik. Upaya menjaga kualitas stok CBP diterapkan secara konsisten. Harus zero mistake kalau sudah menyangkut beras untuk masyarakat.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. Dok: Istimewa.

Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas/National Food Agency, NFA) Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa seluruh beras dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang disalurkan kepada masyarakat dijamin memiliki kualitas baik dan layak konsumsi.

Ia menekankan, kualitas menjadi aspek yang tidak bisa ditawar dalam setiap program penyaluran beras, baik melalui bantuan pangan maupun stabilisasi pasokan dan harga pangan.

“Kami di Badan Pangan Nasional bersama Bulog selalu memastikan bahwa beras yang disalurkan ke masyarakat dalam kondisi baik. Upaya menjaga kualitas stok CBP diterapkan secara konsisten. Harus zero mistake kalau sudah menyangkut beras untuk masyarakat,” tegas Arief di Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Menurut Arief, pemeliharaan kualitas beras tidak hanya dilakukan pada tahap penyaluran, tetapi juga sejak proses penyimpanan di gudang Bulog. Beras CBP yang dikelola pemerintah, katanya, merupakan instrumen penting untuk menjaga ketahanan pangan nasional, sehingga keandalannya harus dijaga dari hulu hingga hilir.

Menambahkan hal tersebut, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa mengungkapkan bahwa Bulog terus melakukan berbagai langkah ekstra dalam pemeliharaan stok. Dengan serapan beras dalam negeri yang telah menembus 3 juta ton, menurutnya, pengawasan mutu menjadi prioritas utama sebelum beras disalurkan ke masyarakat.

“Teman-teman di Bulog tidak pernah kendur dalam melakukan perawatan rutin di gudang. Langkah ini penting untuk mengendalikan potensi penurunan mutu. Masyarakat harus menerima beras dengan kualitas terbaik,” ujar Ketut.

Upaya yang dilakukan Bulog meliputi pemeriksaan awal saat beras masuk gudang, pengecekan kualitas secara berkala, sanitasi gudang, serta penyemprotan dan fumigasi jika ditemukan indikasi hama. Selain itu, Bulog juga menerapkan tindakan cepat seperti pemisahan dan reprocessing (pengolahan ulang) apabila ada penurunan mutu beras.

“Kami pastikan hanya beras layak konsumsi yang keluar dari gudang dan diterima masyarakat,” tambah Ketut.

Hingga 6 Oktober 2025, stok beras di gudang Bulog tercatat 3,89 juta ton, terdiri atas 3,83 juta ton CBP dan 56,6 ribu ton beras komersial. Dari total stok tersebut, 3,09 juta ton berasal dari pengadaan dalam negeri, sementara realisasi penyaluran melalui berbagai program sudah mencapai 870,8 ribu ton.

Dengan langkah berlapis tersebut, pemerintah memastikan bahwa tidak hanya kuantitas stok beras nasional yang aman, tetapi juga kualitas beras yang diterima masyarakat tetap terjaga.