Jakarta - Curah hujan tinggi yang melanda sejumlah wilayah Indonesia pada awal November 2025 kembali menimbulkan bencana hidrometeorologi. Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Minggu (9/11) mencatat, sedikitnya tiga wilayah terdampak Brebes (Jawa Tengah), Cilegon (Banten), dan Blitar (Jawa Timur) dengan kerusakan yang bervariasi, mulai dari banjir, angin kencang, hingga tanah longsor.
Brebes menjadi daerah dengan dampak paling berat. Dua warga dilaporkan meninggal dunia, terseret arus banjir bandang dan tersengat listrik.
Wilayah ini dikenal sebagai sentra produksi bawang merah, yang kini kembali diterpa bencana akibat meluapnya sungai di sekitar Kecamatan Sirampog, Bumiayu, dan Bantarkawung.
Topografi perbukitan di Sirampog, dengan ketinggian antara 875–1.000 mdpl, membuat kawasan ini rawan pergerakan tanah. BNPB mencatat, pada April 2025 lalu, fenomena serupa telah merusak 114 rumah di Desa Mendala.
Kini, BPBD Brebes kembali melakukan asesmen dan evakuasi, serta mengingatkan warga untuk tidak tinggal di lereng curam selama curah hujan tinggi.
Di Kota Cilegon, banjir melanda permukiman di Kelurahan Kubangsari, Kecamatan Ciwandan. Penyumbatan gorong-gorong dan tumpukan sampah menjadi penyebab utama luapan air yang merendam rumah warga dan jalan utama menuju Anyer. Tim gabungan dari BPBD, Tagana, Pramuka Peduli, dan Relawan Rescue Banten turun ke lokasi membantu warga terdampak.
Sementara itu, di Kabupaten Blitar, hujan deras mengakibatkan tanah longsor di Desa Tulungrejo, Kecamatan Gandusari. Longsoran tanah memutus aliran pipa air bersih sepanjang 300 meter.
Warga bersama BPBD melakukan gotong royong membersihkan material dan membuka kembali aliran Kali Jenang untuk mencegah banjir susulan.
BNPB mengingatkan seluruh daerah agar meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim hujan. Upaya seperti memangkas pohon rapuh, memperkuat struktur rumah, menanam vegetasi penahan longsor, serta membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) dinilai penting untuk meminimalkan risiko.
“Masyarakat harus waspada terhadap hujan berintensitas tinggi yang berlangsung lama. Jika kondisi tidak memungkinkan, segera evakuasi ke tempat aman,” imbau BNPB dalam keterangannya.