PPKM Mikro Diperpanjang, Airlangga Hartarto : Sumatera Jadi Perhatian Pemerintah

Yapto Prahasta Kesuma | Selasa, 11 Mei 2021 - 11:58 WIB


Tak hanya itu, peningkatan kasus harian juga telah menyebabkan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR) di tujuh provinsi berada di atas 50 persen.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Menko Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto. (Setpres)

Jakarta - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro bakal kembali diperpanjang di 30 provinsi di Indonesia mulai tanggal 18 Mei hingga 31 Mei 2021. Ini merupakan perpanjangan PPKM Mikro kedelapan sejak pertama kali bergulir pada Februari lalu.

"Tentu 18 sampai 31 Mei ini adalah periode dua minggu dari pascamudik hari raya Lebaran," kata Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto dalam keterangan pers, Senin (10/5) kemarin.

Dari evaluasi pelaksanaan PPKM mikro hingga tahap ketujuh saat ini, kawasan Sumatera jadi perhatian pemerintah pusat. Alasannya, sejumlah daerah di Sumatera melaporkan adanya kenaikan kasus Covid-19 secara signifikan, pertambahan tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit, dan juga lonjakan mobilitas warga menjelang Lebaran.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini memerinci, dari 30 provinsi pelaksana PPKM skala mikro, tercatat 11 provinsi mengalami peningkatan konfirmasi kasus harian. Bahkan lima provinsi di antaranya dilaporkan mengalami kenaikan signifikan. Kelimanya adalah Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Aceh, dan Kalimantan Barat.

"Sebagian itu akibat dari datangnya pekerja migran," kata Airlangga.

Tak hanya itu, peningkatan kasus harian juga telah menyebabkan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR) di tujuh provinsi berada di atas 50 persen.

Ketujuh provinsi tersebut yaitu Sumatera Utara dengan angka BOR 63,4 persen, Riau 59,1 persen, Kepulauan Riau 59,9 persen, Sumatera Selatan 56,6 persen, Jambi 56,2 persen, Lampung 50,8 persen, dan Kalimantan Barat 50,6 persen.

"Ini terutama kenaikan memang terjadi di Sumatera. Oleh karena itu Sumatera menjadi perhatian pemerintah. Sedangkan di Jawa terlihat bahwa BOR rata-rata di bawah 40 persen dan ini terendah sepanjang periode PPKM mikro," katanya.

Lebih lanjut, Airlangga menyebut tren mobilitas penduduk nasional mengalami kenaikan pada tujuh hari terakhir. Tiga provinsi dengan mobilitas tertinggi yaitu Maluku Utara, Bengkulu, dan Sulawesi Tenggara. Sementara tiga provinsi dengan mobilitas terendah adalah Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Kepulauan Riau.

"Kita lihat dalam bulan Ramadan ini sektor ritel, mal, dan toko bahan makanan mobilitasnya tinggi," katanya.

Seperti diketahui, Indonesia sudah menjalankan tujuh jilid PPKM mikro. Jilid pertama dijalankan pada 9-22 Februari 2021. Berlanjut ke PPKM mikro jilid II pada 23 Februari sampai 8 Maret 2021. Kemudian PPKM mikro jilid III pada 9-22 Maret 2021.

PPKM mikro jilid IV berlangsung pada 22 Maret sampai 5 April 2021. Jilid kelima berlangsung PPKM mikro jilid V dari 6-19 April 2021. PPKM mikro keenam pada 20-3 Mei 2021 dan terakhir, PPKM mikro ketujuh masih berlangsung dari 4 Mei sampai 17 Mei mendatang.