Jakarta - Sejumlah daerah di Indonesia dilanda bencana hidrometeorologi dalam waktu hampir bersamaan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sejak Senin (10/11) pagi hingga Selasa (11/11) pagi, enam provinsi melaporkan kejadian banjir, angin kencang, cuaca ekstrem, dan tanah longsor.
Di Nusa Tenggara Barat, bencana terjadi beruntun di Kabupaten Dompu dan Bima. Di Dompu, hujan lebat selama satu jam disertai petir dan angin kencang menyebabkan banjir di dua desa dengan 90 KK terdampak. Sedangkan di Bima, empat kecamatan tergenang banjir dan 15 rumah rusak akibat sapuan angin kencang. Pemerintah daerah menetapkan status tanggap darurat banjir hingga 19 November 2025.
Di Jawa Timur, hujan berintensitas tinggi menyebabkan banjir di Nganjuk dan tanah longsor di Magetan. Peristiwa di Magetan menelan korban jiwa satu orang setelah longsoran tebing menimpa pengendara motor yang melintas di Kecamatan Poncol. BPBD bersama TNI, Polri, dan relawan segera melakukan evakuasi dan pembersihan material longsoran.
Dari Jawa Barat, hujan deras disertai angin kencang menyebabkan kerusakan puluhan rumah di Kabupaten Garut. Sementara di Halmahera Timur, Maluku Utara, puting beliung merusak tujuh rumah di dua desa dan membuat warga mengungsi sementara waktu.
BNPB menegaskan, sebagian besar wilayah terdampak kini berangsur pulih. Namun masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi hujan lebat, tanah longsor, dan angin puting beliung yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
“Kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci utama mengurangi risiko bencana. Kami terus memperkuat koordinasi dengan BPBD di daerah agar penanganan cepat dilakukan di lapangan,” tulis BNPB dalam laporan tertulisnya.