Tinjau Lokasi Longsor, Kepala BNPB Tegaskan Penanganan Harus Cepat dan Berbasis Keselamatan

Redaksi | Selasa, 18 November 2025 - 23:34 WIB


Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menegaskan pentingnya kecepatan dan keselamatan dalam penanganan darurat longsor Banjarnegara. Saat turun langsung meninjau kawasan terdampak di Dusun Situkung, Selasa (18/11), ia melihat kondisi tanah yang masih bergerak dan sangat berisiko bagi tim SAR.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto. Dok: Istimewa.

Jakarta - Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menegaskan pentingnya kecepatan dan keselamatan dalam penanganan darurat longsor Banjarnegara. Saat turun langsung meninjau kawasan terdampak di Dusun Situkung, Selasa (18/11), ia melihat kondisi tanah yang masih bergerak dan sangat berisiko bagi tim SAR.

Didampingi Menko PMK Pratikno, Bupati Banjarnegara, serta pejabat BNPB, Suharyanto menyusuri titik-titik kerusakan untuk mendapatkan gambaran komprehensif atas ancaman lanjutan. Retakan besar di badan jalan, rumah warga yang miring, serta mahkota longsor yang masih aktif menunjukkan bahwa pergerakan tanah belum stabil.

“Kami tidak bisa memaksakan operasi di tengah kondisi tanah yang labil. Keselamatan tim adalah yang utama,” kata Suharyanto.

Namun demikian, ia memastikan pencarian 26 warga yang masih hilang tetap menjadi prioritas. Untuk itu, BNPB menerapkan strategi percepatan, salah satunya operasi modifikasi cuaca menggunakan dua pesawat Cessna dari Bandung untuk menekan curah hujan di wilayah terdampak.

Langkah berikutnya adalah pengerahan 10 unit alat berat serta penyisiran menggunakan anjing pelacak (K9) guna mempersempit dugaan lokasi korban.

Dalam rapat koordinasi setelah peninjauan, Suharyanto menekankan bahwa semua langkah harus terukur dan berbasis data lapangan. “Setiap keputusan harus dihitung dengan matang. Tapi tujuan kita sama: semua korban harus ditemukan,” ujarnya tegas.

Ia juga meminta BPBD Banjarnegara memastikan 917 pengungsi yang tersebar di sejumlah titik mendapatkan pelayanan memadai. “Kebutuhan dasar jangan setengah-setengah. Dari logistik, sandang, fasilitas sanitasi, sampai kebersihan lingkungan harus terpenuhi,” instruksinya.

BNPB turut mengingatkan warga agar menjauhi lokasi terdampak sesuai analisis Badan Geologi yang menyatakan wilayah tersebut masih memiliki potensi gerakan tanah menengah hingga tinggi. “Ini bukan area wisata. Untuk keselamatan bersama, jangan masuk ke zona terdampak tanpa kepentingan resmi,” tegas Suharyanto.