Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Alhamdulillah Kembali ke Rapor Biru

Yapto Eko Prahasta | Sabtu, 12 Agustus 2023 - 13:08 WIB

Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berharap citra Polri semakin baik di mata masyarakat. Untuk itu, Polri akan melakukan beberapa langkah dan strategi yang bisa membuat kondisi tersebut terjadi.

”Harapan kami bisa terus semakin terangkat. Yang kita bisa segera lakukan adalah mendengarkan apa yang sekarang ini masih dirasakan masyarakat, menjadi hal-hal yang harus kami perbaiki dan itu tentunya yang terus kami lakukan sehingga posisi Polri bisa kembali seperti sebelumnya,” kata Sigit.

Peraih Bintang Bhayangkara Utama ini mengakui ada berbagai insiden yang menyebabkan menurunnya kepercayaan publik. Namun, Sigit menyebutkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap polisi berangsur-angsur meningkat.

“Tentunya, kita semua ingat dinamika yang Polri hadapi dalam satu atau setengah tahun terakhir, dan bagaimana masyarakat memandang dan menilai Polri berdasarkan peristiwa tersebut, mempengaruhi tingkat kepercayaan publik terhadap Polisi. Tapi saat ini kami telah menerima laporan evaluasi kami, seperti rapor sekolah, yang bisa merah atau biru. Alhamdulillah, kita kembali ke laporan biru,” ucap Sigit penuh rasa syukur.

Banyak hal yang disampaikan mantan Kadiv Propam Polri dan Kabareskrim Polri ini, berikut petikan wawancaranya kepada FIVE.

Hal apa yang Bapak tekankan kepada jajaran agar institusi Polri mendapat kepercayaan di masyarakat ?

Saya selalu menekankan perlakuan rekan-rekan terhadap masyarakat secara patut dan adil. Tingkah laku anggota Polri, bagaimana betul-betul mau mendengarkan keluhan masyarakat, menunjukkan kesungguhan dalam memberikan pelayanan. Kami sudah mencapai titik yang baik saat ini, tapi juga pernah jatuh dan mencapai titik terendah.

Terkait hal tersebut, strategi apa yang harus dilakukan ?

Tentu di antaranya meningkatkan profesionalitas menjalankan dan menuntaskan tugas, membangun SDM unggul untuk menjawab tantangan zaman dan mampu menindak tegas segala bentuk kejahatan yang meresahkan serta menjadi perhatian masyarakat.

Di samping itu pentingnya meningkatkan hubungan personel kepolisian dengan masyarakat atau ”proximity policing”. Setiap personel harus mampu melakukan perbaikan instrumental agar mampu menerapkan ”prediktif policing” (pemolisian prediktif).

Namun yang tak kalah penting adalah bagaimana menampilkan sosok yang betul-betul dicintai dan diharapkan masyarakat atau ”procedural justice” (keadilan prosedural).

Bagaimana pengawasan terhadap gaya hidup mewah anggota Polri ?

Untuk pola hedonis, kami sudah mengeluarkan Perkap dan STR Propam terkait hedonis ini. Diinfokan saja, (terkait gaya hidup anggota Polri). Karena ini sudah diatur, kalau pola ini masih dilakukan, kami sudah punya aturan dan mereka bisa kita proses di dalam aturan kami terkait dengan pelanggarannya.

Jadi ini terus dilakukan Propam untuk patroli setiap hari, namun demikian kami tidak mungkin awasi sendiri, butuh masukan masyarakat dan terhadap informasi tersebut kami akan tindak lanjut.

Kepada jajaran saya juga selalu tekankan, memang sulit tapi harus kita lakukan. Ingatkan keluarga kita kerena memang apapun yang terjadi dengan keluarga kita sorotannya tetap kepada institusi Polri.

Sejauh mana komitmen Polri terhadap pemberantasan perjudian dan narkoba ?

Masalah judi ini sudah menjadi perhatian nasional, saya sudah perintahkan ke pimpinan wilayah Kapolres, Kapolda, Direktur dan Pejabat Mabes. Saya minta tidak ada lagi namanya judi online dan judi darat. Jadi kalau saya dapati pejabatnya pasti saya copot dan itu komitmen. Di zaman saya judi nggak ada.

Begitu juga narkoba, jangan ada yang main-main. Kalau ketahuan bermain-bermain dengan masalah narkoba, mengatur, mengedar, atau pengguna, saya copot dan proses.

Presiden Jokowi juga terus berkomitmen guna memberantas narkoba di Indonesia, di mana beliau telah memberikan perintah kepada aparat penegak hukum untuk menangkap dan menindak tegas pada bandar, pengedar, maupun para pemain besar narkoba tanpa ampun.

Tidak lama lagi akan berlangsung Pemilu 2024, bagaimana Polri mengawal kontestasi agar berjalan dengan aman di tengah perbedaan pendapat yang ada ?

Kekayaan kita, kekayaan Republik Indonesia yang harus terus kita kawal dan kita jaga siapa pun pemimpinnya nanti.

Masalah perbedaan pendapat itu biasa, karena memang di dalam pemilu selalu ada perbedaan, selalu ada konflik. Namun konflik ini tentunya harus dikelola. Sehingga kemudian hasilnya pun juga betul-betul bisa mendapatkan pemimpin yang memang siap untuk mengantarkan Indonesia menuju indonesia Maju.

Tentunya ini adalah pertaruhan kita semua. Oleh karena itu kami selalu sampaikan jaga persatuan dan kesatuan, walaupun pilihan kita berbeda.

Mari kita kawal dan jaga Pemilu yang ada, kita tunjukkan kepada dunia bahwa demokrasi Indonesia adalah demokrasi yang mapan, modern dan aman untuk memilih dan mendapatkan pemimpin nasional yang siap untuk menjadi nahkoda berikutnya.

Bagaimana netralitas Polri ?

Soal netralitas, Alhamdulillah, puji tuhan dari hasil survei terbaru kita berada di angka 70,1 untuk tingkat kepercayaan masyarakat bahwa kita akan netral.

Kepada jajaran juga saya sampaikan, saya tahu keluarga besar kita, istri, anak yang sudah memenuhi syarat tentunya boleh memilih, namun hindarkan atribut yang kemudian mencirikan institusi supaya Polri dan Bhayangkari bisa mempertahankan ini. Karena ini sangat penting.

Sejauh mana sinergitas serta soliditas antara TNI-Polri ?

Ini saya kutip apa yang menjadi penyampaian Bapak Presiden. Kalau Polri solid, bergandengan tangan dengan TNI, maka jaminan terhadap stabilitas keamanan, stabilitas politik pasti akan baik. Tapi kalau terjadi sebaliknya, tentunya juga masyarakat akan merasakan hal yang sebaliknya, yaitu keresahan atau kekhawatiran.

Untuk semakin menguatkan sinergisitas, personel TNI-Polri harus meningkatkan kegiatan secara bersama-sama, yang selama ini telah berjalan dengan baik.

Seperti, saat apel bersama, patroli bersama, hingga turun ke lapangan untuk menyerap aspirasi masyarakat dan kegiatan positif bersama lainnya.

Ini harus terus ditingkatkan. Sehingga kemudian upaya untuk membenturkan TNI-Polri ini, bisa kita jawab dengan meningkatkan kegiatan bersama, meningkatkan kegiatan-kegiatan yang bersifat sinergitas dan soliditas.

Bagaimana komitmen Polri dalam menindak tegas pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), baik oknum Polri atau instansi pemerintahan yang terlibat di dalamnya?

Bagi para pelaku saya sudah perintahkan ke anggota siapapun yang terlibat baik dari instansi luar maupun polisi sendiri saya minta tindak tegas. Tanpa kompromi.

Saya kira silahkan masyarakat melapor kalau memang ada informasi seperti itu akan kami tindaklanjuti karena kita sayang kepada masyarakat. Kita ingin melindungi masyarakat kita yang kerja di luar negeri. Mereka adalah pahlawan-pahlawan Indonesia yang harus kita lindungi.

Bisa Bapak jelaskan penanganan kasus korupsi di Polri ?

Tahun 2022 kami telah menyelesaikan 470 perkara dengan kerugian negara Rp 4,8 triliun. Sedangkan untuk pemulihan aset atau asset recovery yang berhasil kami selamatkan senilai Rp 1,5 triliun.

Asset recovery senilai Rp 1,5 triliun yang berhasil dilakukan oleh Polri tersebut merupakan hasil penyitaan aset 659 tersangka yang dilakukan pada tahap penyidikan tindak pidana.

Polri bersama dengan sembilan kementerian/lembaga melalui Satgas Penanganan Hak Tagih Negara Dana BLBI selama ini juga telah berhasil mengembalikan total Rp 28,8 triliun tagihan negara dari target Rp 110,45 triliun.

Khusus pada 2022, terdapat pengembalian tagihan sebesar Rp 20,45 triliun. Jumlah tersebut meningkat 144,9 persen atau Rp 12,1 triliun dari 2021 yang hanya sebesar Rp 8,35 triliun.

Belum lama ini Bapak meluncurkan program “Jumat Curhat,” apa tujuannya ?

Jadi saya minta kepada seluruh pimpinan wilayah dari mulai Polda hingga Polsek untuk melaksanakan kegiatan turun langsung dalam kegiatan, salah satunya ‘Jumat Curhat.’ Untuk bertemu langsung dengan masyarakat, sehingga dapat menampung aspirasi dan kemudian bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang bisa diselesaikan pada saat terjadi kegiatan-kegiatan pertemuan tersebut.

Dan kegiatan-kegiatan lain yang tentunya terus kita lakukan baik dalam bentuk rilis, dorstop, dan berbagai kegiatan, menghadiri undangan masyarakat maupun dari media.

Program Jumat Curhat sebagai upaya Polri hadir untuk menyerap aspirasi masyarakat guna menyelesaikan permasalahan di lapangan.

Saat ini berapa jumlah personel Polri ?

Seluruh personel Polri di Indonesia berjumlah 436.432 orang. Jika kita lihat, jumlah personel Polri tersebut baru memenuhi 62,3 persen dari DSP Polri sebanyak 700.665 personel, sehingga apabila jumlah penduduk Indonesia sebanyak 275 juta jiwa maka Police Ratio-nya adalah 1:630.

Untuk itu, dalam rangka memenuhi kebutuhan DSP kami menerapkan kebijakan normal growth, di mana pada tahun 2022 terdapat 9.261 personel susut dan telah dilakukan rekrutmen sebanyak 21.233 orang untuk selanjutnya mengikuti pendidikan pembentukan.

Bagaimana pelaksanaan pembinaan karier di lingkungan Polri ?

Sampai dengan saat ini dapat dikatakan cukup baik. Hal tersebut dapat terlihat dari berbagai penghargaan yang diterima para personel, di mana pada tahun 2022 terdapat 18.241 personel Polri mendapatkan tanda kehormatan dari pemerintah karena dedikasi dan loyalitas yang ditunjukkan.

Bukan hanya itu, sepanjang tahun 2022 Polri juga telah memberikan 987 penghargaan dengan rincian 587 penghargaan pendidikan pada berbagai tingkatan dan 400 penghargaan Kapolri.

Dari berbagai penghargaan tersebut, terdapat pula personel yang berprestasi pada bidang olahraga berskala internasional, yaitu pada event SEA Games 2022 dan Worldshoot Handgun Championship 2022.

Selain memberikan penghargaan kepada personel, guna meningkatkan motivasi, upaya apalagi yang dilakukan ?

Polri juga berupaya untuk memenuhi kebutuhan dasar berupa tempat tinggal dan pelayanan kesehatan. Terhadap pemenuhan rumah tinggal, dari total 437.271 PNPP pada tahun 2022 terdapat 291.078 personel (66,6 persen) yang sudah memiliki rumah.

Jumlah tersebut dipenuhi oleh rumah dinas yang terdiri dari 47.148 unit rumah tapak, 2.354 mess/ barak, 1.178 blok rusun dan 1.756 unit rusun, serta rumah non dinas sebanyak 17.985 unit, atau telah memenuhi 45,13 persen dari target kami sebanyak 39.850 unit.

Masih ada penilaian di masyarakat, jika ingin masuk polisi akan mengeluarkan biaya. Tanggapan Bapak

Yang jelas untuk masuk polisi semuanya gratis, yang penting punya kemampuan dan juga punya prestasi. Jadi kalau ada transaksi cari dari hulu sampai hilir, pasti kita proses.