Polda Metro Jaya Gelar Simulasi Pengamanan Sahur On The Road dan Persiapan Arus Mudik Lebaran

Ruli Harahap | Kamis, 31 Maret 2022 - 17:16 WIB


Polda Metro Jaya bersiap melakukan pengamanan di bulan suci Ramadan 1443 H dan Idul Fitri 1443 H.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Polda Metro Jaya bersiap melakukan pengamanan di bulan suci Ramadan dan Idul Fitri

Jakarta -  Polda Metro Jaya bersiap melakukan pengamanan di bulan suci Ramadan 1443 H dan Idul Fitri 1443 H.

Di sela-sela pengamanan, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran memerkirakan akan ada 18 juta warga Jakarta yang akan melakukan mudik lebaran tahun 2022. Kamis (31/3).

Hal itu diungkapkan Fadil dalam focus group discussion (FGD) persiapan pengamanan Ramadan dan Idul Fitri 2022.

Dalam sambutannya, Fadil meminta seluruh jajaran pejabat Polda Metro Jaya dan Kapolres agar bisa benar-benar memerhatikan pengamanan Ramadan dan Idul Fitri.

Menurut Fadil, pengamanan harus memiliki inovasi-inovasi dan jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

"Tidak bisa kerja dengan pendekatan-pendekatan biasa saja. Saya warning Kabag Ops sampaikan ke seluruh Kapolsek tidak ada tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan dengan pendekatan biasa-biasa saja karena akan saya evaluasi," ujar Fadil di Polda Metro Jaya, 

hal yang menjadi perhatian khusus ialah Polres-Polres di perbatasan wilayah hukum Polda Metro Jaya, seperti Polres Metro Jakarta Timur, Polres Metro Bekasi Kota, dan Polres Metro Bekasi.

Saya memang bersama Pak Dirlantas dan Karoops jauh-jauh hari sudah mempersiapkan bagaimana kita menghadapi arus mudik tahun ini tentunya dengan kondisi pandemi covid 19 terkini, kemudian apa yang menjadi kebijakan pemerintah kita harus memberikan layanan terbaik 

oleh sebab itu jauh-jauh hari kita sudah identifikasi untuk melakukan kegiatan-kegiatan agar hasilnya jauh lebih maksimal, sehingga masyarakat bisa melaksanakan mudik dan kesehatan juga bisa tetap terjaga standardization of proses.

Sementara itu Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo menyatakan, dalam sesi pertama yaitu akan mensimulasikan bagaimana konsep pengamanan terhadap kegiatan kegiatan masyarakat yang berpotensi mengganggu Kamtibmas, khususnya di beberapa kawasan yang ditengarai sering dijadikan sebagai tempat kegiatan semacam SOTR ada 13 kawasan. 

Dimana 5 kawasan menjadi tanggung jawab Polda, kemudian 2 kawasan tanggung jawab Jakarta Pusat, 2 kawasan tanggung jawab Jakarta Utara, 1 kawasan tanggung jawab Jakarta Barat, 2 kawasan Jakarta Selatan, dan 1 kawasan jadi tanggung jawab Jakarta Timur.

“Pertama, untuknyang menjadi tanggung jawab Polda adalah jalan Sudirman-Thamrin, kita akan  melakukan filterusasi, artinya kendaraan-kendaraan masih bisa melintas namun apabila ada rombongan yang dicurigai melaksanakan SOTR atau balapan liar, tawuran dan sebagainya maka akan secara otomatis anggota akan melaksanakan penindakan,” ujar Kombes Sambodo.

Jadi pertama kawasan Sudirman Thamrin akan di tutup mulai dari Bandung 12 atau Bundaran Senayan. Kemudian sampai Bandung 2 atau di kawasan Patung Kuda dan di titik titik sepanjang itu, dengan menggunakan baik di Bandung 5 atau HI, bandung 10 atau semanggi, dengan menggunakan kekuatan baik dari lalu lintas kemudian dari sabhara.

Titik berikutnya adalah kawasan Jalan Gunawarman kemudian berlanjut ke arah Senopati dan seputar kawasan SCBD. Mulai dari simpang Bank Mandiri, kemudian dari Bursa Efek itu semua termasuk SCBD yang berbatasan dengan jalan Senopati itu ditutup. Jalan Gunawarman disekat mulai dari KFC, kemudian pertigaan Apotek Senopati sampai ke Jalan Suryo.

Kawasan yg ketiga yang menjadi tanggung jawab Polda adalah kawasan Jalan Asia Afrika. Mulai dari Bundaran Mustopo sampai Hotel Fairmont, sampai samping Hotel Mulia, dan Gerbang Pemuda.

“Kemudian wilayah yang menjadi atensi kita juga adalah kawasan jalan Bulungan-Mahakam dan Barito, itu juga sering menjadi lokasi SOTR. Jadi semua ada Sabharanya ada brimobnya.  Bapak kapolda kami laporkan sebagai kekuatan yang siap digerakkan maka di sepanjang Jalan Sudirman, khususnya di Bundaran HI akan disiagakan dari patroli Presisi Sabhara, patroli Raimas dari Brimob. Kemudian patroli Presisi Lantas yang siap untuk digerakkan kemana saja apabila ditemukan ada kerumunan kerumunan massa yang akan melaksanakan tawuran danbalapan liar,” pungkas Kombes Sambodo.