Kinerja Membaik, Bank DKI Perkuat Fundamental Bisnis

Ruli Harahap | Senin, 01 November 2021 - 19:33 WIB


Di tengah pemulihan ekonomi yang masih berlangsung, Bank DKI mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif, hal ini ditandai oleh pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 11,8% (YoY) dari Rp 32,8 triliun per September 2020 menjadi Rp 36,7 triliun per September 2021.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : JackOne merchant

Jakarta - Di tengah pemulihan ekonomi yang masih berlangsung, Bank DKI mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif, hal ini ditandai oleh pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 11,8% (YoY) dari Rp 32,8 triliun per September 2020 menjadi Rp 36,7 triliun per September 2021. Demikian disampaikan Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, (28/10).

Pertumbuhan tersebut utamanya ditopang oleh pertumbuhan kredit segmen UMKM yang mencatatkan pertumbuhan 31,4% secara year-on-year (yoy), menjadi sebesar Rp 2,0 triliun pada kuartal III tahun 2021. 

Selanjutnya diikuti dengan segmen komersial dan korporasi  yang tercatat naik 13,3% (YoY) menjadi Rp 17,9 triliun serta segmen konsumer yang tumbuh 8,3% menjadi Rp16,7 triliun hingga kuartal III tahun 2021.

Pertumbuhan penyaluran kredit tersebut juga didukung dengan perbaikan kualitas aset Bank DKI yang ditandai dengan penurunan rasio non-performing loan (NPL), tercatat 2,93% pada periode September 2021 atau mengalami perbaikan dibanding periode September 2020 sebesar 3,49%. 

“Sejumlah upaya perbaikan rasio kredit bermasalah yang dilakukan telah menunjukkan hasil yang baik,” imbuh Fidri. Meski demikian, Bank DKI tetap mewaspadai berbagai dampak yang akan terjadi imbas dari pemberlakuan PPKM kepada dunia usaha.

Dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) kinerja Bank DKI juga mengalami pertumbuhan sebesar 7,2% (yoy) menjadi sebesar Rp 47,1 triliun hingga kuartal III tahun 2021. Pertumbuhan DPK tersebut telah mendorong peningkatan Rasio dana murah (CASA) terhadap total DPK Bank DKI menjadi 42,3% per September 2021 dari sebelumnya 39,26% per September 2020. 

Hal ini secara linier mempengaruhi perbaikan tingkat efisiensi biaya dana atau cost of fund Bank DKI dari 4,68% per September 2020 menjadi 3,29% per September 2021.

Seiring dengan berbagai pertumbuhan kinerja yang dicatatkan, Pendapatan Operasional sebelum Pencadangan (PPOP) Bank DKI juga mengalami pertumbuhan yang solid sebesar 56,5% (yoy) yang tercapai dengan adanya struktur pendanaan (funding) berbiaya murah yang kuat, Pertumbuhan PPOP tersebut terutama ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang tercatat sebesar 25,0% (yoy) dan peningkatan pendapatan operasional non bunga sebesar 16,4% (yoy) hingga akhir triwulan III tahun 2021. 

Pencapaian laba bersih Bank DKI juga mencatatkan kinerja positif sebesar Rp 564 miliar atau tumbuh sebesar 40,5% per September 2021 dibanding periode sebelumnya sebesar Rp 401 miliar. 

Perkuat Fundamental Bisnis Dengan Program Transformasi 5.0

Selain pencapaian kinerja keuangan, Bank DKI juga berhasil meraih sejumlah penghargaan, diantaranya Indonesia Top Bank Awards kategori Bank BUKU III yang diselenggarakan oleh The Iconomics pada 14 September 2021 serta penghargaan sebagai BUMD Terbaik kategori TOP of the TOP BUMD 2021 dan TOP #BPD – Bintang 5 pada TOP BUMD Awards 2021 yang diselenggarakan oleh majalah Top Business pada 10 September 2021.

“Sejumlah penghargaan yang diraih tentunya menjadi semangat pendorong bagi Bank DKI untuk terus berinovasi kedepannya” imbuh Fidri. Saat ini Bank DKI telah memulai sejumlah rangkaian Transformasi 5.0 antara lain perbaikan struktur pendanaan, proses bisnis, hingga pengembangan terhadap produk yang ada. 

“Hal ini merupakan perwujudan dari upaya Bank DKI untuk dapat terus memenuhi aspirasi pemegang saham dan segenap pemangku kepentingan serta meningkatkan kapabilitas dan daya saing untuk mengantisipasi dinamika perubahan yang terus terjadi. Bank DKI, Ahead of the curve” tutup Fidri.