Bank Mandiri Kucurkan Kredit Rp2 Triliun untuk Percepatan Pembangunan Infrastruktur

Ardy | Kamis, 18 November 2021 - 11:30 WIB

Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Penandatanganan kerjasama fasilitas kredit senilai Rp 2 triliun (Dok.ist)

Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mengucurkan fasilitas kredit senilai Rp2 triliun kepada PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF). Langkah ini untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Rencananya, fasilitas kredit dengan skema Term Loan ini akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan infrastruktur yang berkelanjutan dengan jangka waktu empat tahun. 

Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan kerja sama ini merupakan bentuk inisiatif perseroan dalam pengembangan proyek-proyek di Indonesia, melalui lembaga keuangan pembiayaan infrastruktur yang memerhatikan aspek sosial dan lingkungan. 

Selain itu, kata Rohan, perjanjian tersebut juga menjadi salah satu bentuk komitmen emiten bank dengan sandi BMRI ini untuk memperkuat pembangunan infrastruktur nasional.  

“Kami berharap agar kolaborasi ini dapat menjadi katalis untuk mendukung kebangkitan perekonomian Indonesia ke depan,” ujar Rohan dalam keterangan resminya, Rabu (17/11/2021). 

Head of Treasury Division IIF Faridh H. Muhsinin percaya bahwa melalui perjanjian itu pihaknya mampu memimpin dalam pembiayaan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia. 

Menurutnya, IIF sebagai lembaga pembiayaan infrastruktur di Indonesia, dimandatkan oleh pemegang saham untuk menjadi katalis dalam percepatan pembangunan infrastruktur sekaligus sebagai forefront enabler dari pembiayaan infrastruktur berkelanjutan.

Bank Mandiri sampai dengan September 2021 menyalurkan kredit ke sektor berkelanjutan sebesar Rp187,4 triliun atau mencapai 23 persen dari total kredit perseroan. 

“Pertumbuhan tertinggi terdapat pada pembiayaan ke sektor energi terbarukan [EBT] yang naik 108,43 persen secara year to date,” kata Corporate Secretary Bank Mandiri, Rudi As Aturridha. 

Rudi menyatakan bahwa dari total pembiayaan tersebut, lebih dari 90 persen debitur memiliki sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) untuk mendukung gerakan pemerintah dan regulator dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, serta meningkatkan keberlanjutan industri.