Erick: Dua Perusahaan BUMN Bangun Prasarana Kereta Api di Filipina

Ardy | Jumat, 12 Januari 2024 - 06:27 WIB


Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan dua BUMN karya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PP dipercaya membangun prasarana perkeretaapian di Filipina,
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Menteri BUMN Erick Thohir menyebut BUMN karya yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT PP (Persero) Tbk akan membangun prasarana perkeretaapian di Filipina. Dok: Tim media Erick Thohir

Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir menyebut BUMN karya yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT PP (Persero) Tbk akan membangun prasarana perkeretaapian di Filipina.

Erick menyampaikan Malolos-Clark Railway Project merupakan bentuk kepercayaan Filipina terhadap Adhi Karya dan PP, yang terwujud dalam penandatanganan pada Juli 2023..

"Malolos-Clark Railway Project ini menjadi bukti bahwa jika pengelolaan BUMN Karya dijaga dengan benar dan governance-nya mengikuti standar terbaik, maka BUMN Karya dapat berkinerja dan memberikan kontribusi yang optimal," ujar Erick saat kunjungan kerja di Manila, Filipina, Kamis (11/1/2024).

Erick menyampaikan ADHI-PP berhasil memenangkan kontrak pekerjaan yang dilelang dengan menggunakan kerangka pengadaan International Competitive Bidding (ICB) yang distandarkan oleh ADB.

Hal ini merupakan catatan prestasi yang menjadi bukti bahwa BUMN Karya dapat bersaing dengan pemain besar internasional di bidang kontruksi dan menjadi modal BUMN Karya dalam mengikuti pelelangan internasional.

Saat ini, lanjut Erick, ADHI dan PP dalam proses penerbitan untuk Phillippine Contractors Accreditation Board (PCAB) atau Surat Usaha Jasa Kontruksi (SUJK) dari Pemerintah Filipina.

Sementara, proses pembebasan lahan juga tengah dilakukan Pemerintah Filipina dan groundbreaking atas proyek ini direncanakan pada Maret 2024.

"Dari 9 kontrak pekerjaan yang dilelang dengan nilai proyek sebesar US$2,75 miliar, Joint Venture Adhi Karya dan PP mendapatkan 2 kontrak package secara profesional," ucap Erick.

Erick mengatakan dari total nilai kontrak sebesar US$2,75 miliar atau setara Rp 41,25 triliun, JV ADHI dan PP memperoleh kontrak sebentar US$560 juta atau setara Rp8,4 triliun, dengan porsi 51 persen