Ada Tiga Hal Penting sebelum Beli Alutsista

Fuad Rizky | Rabu, 17 Januari 2024 - 16:41 WIB

Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : – Direktur Utama (Dirut) PT Len Industri Bobby Rasyidin menilai bahwa umur alat perang, seperti alat utama sistem senjata (alutsista) yang dibeli Kementerian Pertahanan (Kemenhan), bukanlah hal yang terlalu penting. Dok: Ist

Jakarta – Direktur Utama (Dirut) PT Len Industri Bobby Rasyidin menilai bahwa umur alat perang, seperti alat utama sistem senjata (alutsista) yang dibeli Kementerian Pertahanan (Kemenhan), bukanlah hal yang terlalu penting.

Pasalnya, terdapat tiga hal penting selain umur yang perlu dijadikan rujukan dan dipastikan sebelum alutsista. Pertama, operating readiness atau alutista masih layak dioperasikan atau tidak. Kedua, kelayakan combat readiness. Ketiga, terkait level safety dan worthines yang dapat menjamin keselamatan kru di dalamnya.

“Selain itu, ada juga penilaian dari struktur alutsista yang dibagi menjadi beberapa bagian, seperti platform, mesin (engine), mekanikal, struktur, dan sistem. Adapun sistem di alutsista mencakup sistem navigasi, pengawasan (surveillance), dan sistem tempur,” ujar Bobby dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (17/1/2024)

Bobby memaparkan, struktur alutsista terbagi menjadi beberapa bagian, mencakup platform, mesin (engine), mekanikal, serta struktur dan sistem.

Sementara, sistem alutsista mencakup sistem navigasi, pengawasan (surveillance), dan sistem tempur.

Menurut Bobby, aspek platform, engine, mechanical, dan platform memang didesain berumur panjang. Misalnya, kapal induk yang dirancang mampu bertahan sampai sekitar 100 tahun.

"Yang berubah cepat itu adalah sistemnya. Karena makin ke sini perang itu sudah bukan perang fisik tapi perang elektronika," ujarnya.

Sedangkan untuk komponen selain sistem, biasanya dilakukan pengecekan, diikuti perbaikan berat atau overhaul secara berkala.

Namun, lanjut Bobby, yang perlu mendapat perhatian khusus adalah sistem alat perang seperti alutsista yang harus terus diperbaharui.

"Misalnya engine sekian tahun flying hours harus di-overhaul atau diganti. Yang penting kita melakukan modernisasi atau upgarde dari sistemnya, supaya alutsista tidak ketinggalan zaman," kata Bobby.