Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menegaskan pihaknya terus mendorong nasabah, khususnya nasabah yang tergabung dalam program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) untuk naik kelas.
"Tentunya, kami akan terus memperkuat komitmen mendampingi ibu-ibu pengusaha ultra mikro agar lebih berdaya dan mandiri,” kata Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi.
Arief menegaskan, program studi banding ke berbagai daerah dan klasterisasi usaha juga menjadi ikhtiar PNM dalam mendorong naik kelasnya usaha ultra mikro.
“Kami bentuk 22 kampung madani dan 443 klasterisasi yang dampaknya membentuk 363.097 ketua kelompok menjadi mitra pemberdayaan melalui whatsapp group dan 422.479 nasabah menjadi Agen BRILink Mekaar. Ini bisa jadi pendapatan tambahan nasabah yang berujung pada perbaikan ekonomi keluarga,” ujarnya.
Selain itu, untuk terus membangkitkan semangat berwirausaha, PNM mengajak nasabah unggulan binaannya berpartisipasi dalam berbagai pameran bergengsi baik dalam skala lokal maupun internasional.
Pada Desember 2024, PNM juga memberikan penghargaan wisata religi kepada ratusan nasabah PNM Mekaar berprestasi untuk menjalankan ibadah umrah ke Tanah Suci.
PNM berangkatkan nasabah PNM Mekaar terbaik untuk menunaikan ibadah umrah.
Di tahun 2025 ini, PNM berkomitmen terus memperluas jangkauan layanan khususnya di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), kemudian meningkatkan jumlah dan kualitas pendampingan serta pelatihan usaha kepada para nasabah.
PNM, tambah Arief, meyakini upaya pendampingan dan pemberdayaan tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga menciptakan perubahan sosial berkelanjutan.
Menjaga keberlanjutan usaha nasabah
Arief juga menjelaskan, berbagai upaya yang dilakukan PNM untuk memperkuat dan menjamin keberlanjutan usaha nasabahnya akan membantu perusahaan untuk menjaga kualitas kredit yang tecermin dari rendahnya rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL).
“Karena kalau mereka (pelaku usaha) terjamin (keberlanjutan usahanya), sustainability bisnis kami juga terjamin. Jadi misi idealisnya tercapai, misi ekonomisnya juga terjaga,” ujar Arief.
Ia menyampaikan, misi PNM untuk membawa pelaku usaha agar naik kelas juga dijalankan secara hati-hati. Oleh sebab itu, PNM menyediakan akses kepada nasabah ke sektor-sektor usaha yang lebih sustain dalam jangka panjang.
“Dari mulai 400 ribu (nasabah PNM Mekaar) pada 2016, kemudian 2 juta nasabah pada 2017, 4 juta di 2018, 6 juta di 2019. Ya, kami akan jaga dalam kisaran sekitar 15-16 juta nasabah, karena kami juga punya misi menaikkelaskan walaupun kami harus hati-hati menaikkelaskan,” tuturnya.
Arief mengatakan, PNM juga akan memperkuat lini-lini bisnis lainnya untuk mendukung kinerja perusahaan.
Penguatan ini termasuk seperti melalui PNM Venture Capital yang bisa membangun jejaring perusahaan patungan usaha di daerah-daerah yang terkoneksi dengan ekosistem nasabah.
Secara umum, menurut Arief, kinerja PNM pada 2024 telah mencapai target sebagaimana yang diharapkan.
Pada tahun 2025 ini, secara internal, PNM tidak mematok target ambisius seperti akuisisi nasabah baru dalam jumlah yang agresif dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Meski begitu, Arief menyampaikan bahwa PNM juga masih menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Apabila terdapat arahan baru, kata Arief, PNM nantinya akan menyesuaikan.
Hingga Agustus 2024, PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp45,35 triliun melalui PNM Mekaar. Pada periode tersebut, jumlah nasabah PNM Mekaar tercatat mencapai 14,71 juta nasabah.