Pelni Memecahkan Rekor Muatan Terbanyak

Ardy | Senin, 21 Juni 2021 - 10:37 WIB


Yahya menjelaskan, KM Logistik Nusantara 2 telah mengangkut sebanyak 174 kontainer beras dari Merauke sepanjang tahun 2021. Pada voyage perdana 3 Januari 2021, KM Lognus 2 ini mengangkut sebanyak 24 kontainer beras.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : KM Logistik Nusantara 2 (Dok Foto. Pelni)

Jakarta - PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) mencatat muatan terbanyak dengan mengangkut 56 kontainer komoditas unggulan beras dari Merauke menuju wilayah Papua.

"Muatan tersebut diangkut oleh satu dari sembilan trayek tol laut, yakni Kapal Motor (KM) Logistik Nusantara 2, T-19 yang diluncurkan awal 2021 oleh Kementerian Perhubungan untuk menjawab persoalan pendistribusian beras untuk wilayah Papua dan Papua Barat," kata Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PT Pelni, Yahya Kuncoro.

Yahya menjelaskan, KM Logistik Nusantara  2 telah mengangkut sebanyak 174 kontainer beras dari Merauke sepanjang tahun 2021. Pada voyage perdana 3 Januari 2021, KM Lognus 2 ini mengangkut sebanyak 24 kontainer beras.

"Sejak T-19 dibuka, muatan menuju wilayah Papua dan Papua Barat terus menunjukkan peningkatan dan puncaknya pada voyage keenam ini mencatat muatan terbanyak dengan mengangkut 56 kontainer komoditas unggulan beras dari Merauke menuju wilayah Papua dan Papua Barat," ujarnya.

Sementara untuk muatan baliknya, kata Yahya, sepanjang tahun 2021 KM Lognus 2 ini telah mengangkut sebanyak 58 kontainer dengan mayoritas berisi batu ciping, abu batu, dan pasir, yaitu komoditas unggulan dari Depapre.

"Kami terus mengajak Pemda memaksimalkan komoditas unggulan daerah untuk meningkatkan muatan tol laut sehingga penyaluran dan distribusi logistik akan lebih efisien bagi masyarakat hingga ke penjuru Nusantara," ungkap Yahya.

Yahya menuturkan, Merauke merupakan salah satu wilayah yang menyumbangkan beras di wilayah Papua sehingga diharapkan mampu menekan disparitas harga beras di wilayah Papua dan Papua Barat. Oleh karena itu, pemerintah menugaskan Pelni untuk memastikan arus penyaluran logistik di wilayah Papua dan Papua Barat lebih efisien.

Dengan begitu, harga kebutuhan pokok dapat stabil, termasuk di antaranya beras. karena sebelum adanya T-19 ini, beras biasanya dikirim dari Surabaya atau Manado menuju Papua.

"Dengan adanya T-19, di harapkan mampu mendorong perekonomian petani di Merauke," pungkasnya.