Ini Strategi Pemerintah dalam Menjaga Ketahanan Pangan Nasional

Yapto Prahasta Kesuma | Kamis, 02 Desember 2021 - 09:39 WIB


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang tetap resilient di tengah pandemi.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) bersama Presiden Jokowi saat melakukan penanaman jagung di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Jakarta - Pemerintah telah menjadikan ketahanan pangan masuk dalam Agenda Pembangunan Nasional tahun 2022-2024 dengan memprioritaskan program peningkatan ketersediaan, akses, serta kualitas konsumsi pangan.

Kebijakan fiskal yang diambil Pemerintah melalui APBN 2022 dengan tema Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural juga memasukkan ketahanan pangan sebagai agenda prioritas pembangunan serta mendorong pertumbuhan ekonomi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang tetap resilient di tengah pandemi.

“Sebagai penopang sektor pangan, pertanian menjadi sektor yang tetap tumbuh positif ketika sektor lain mengalami kontraksi. Bahkan sektor ini juga berkontribusi terhadap ekspor,” kata Airlangga dalam Kongres 9 Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI) secara virtual, Selasa (30/11).

Ada empat strategi yang dilakukan Pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan. Pertama, terkait dengan keterjangkauan dari sisi peningkatan akses pangan masyarakat, Pemerintah mendorong pemanfataan digitalisasi dari pasar serta kerjasama dengan BUMN guna dapat mendistribusikan pangan dari daerah surplus ke daerah defisit.

Kedua, Pemerintah menjaga ketersediaan pangan dengan menjaga pasokan stok pangan yang dilakukan melalui peningkatan produktivitas dalam negeri dan mensubstitusikan kegiatan yang tergantung dari negara lain.

Ketiga, terkait dengan peningkatan kualitas dan keamanan pangan, Pemerintah melakukan penerapan budidaya pertanian yang baik dan penanganan pascapanen yang baik, pemenuhan Standar Nasional Indonesia, serta Pemenuhan Sanitary dan Phytosanitary yang akan terus dijaga.

“Hal terakhir yang tidak kalah penting, yakni menjaga ketahanan serta keberlangsungan sumber daya alam, misalnya melalui penetapan lahan sawah yang dilindungi atau pengendalian alih fungsi lahan sawah, diversifikasi budidaya, penggunaan pupuk organik serta pemeliharaan jaringan irigasi,” ujar Menko Airlangga.

Ketua Umum DPP Partai Golkar ini juga menjelaskan anggaran ketahanan pangan pada tahun 2022 yang mencapai Rp76,9 triliun, diarahkan untuk peningkatan keterjangkauan dan kecukupan pangan yang beragam, berkualitas, bergizi, dan aman.

Peningkatan produktivitas, pendapatan petani dan nelayan melalui penguatan kapasitas petani dan nelayan, penguatan akses terhadap input produksi, penyediaan sarana prasarana pertanian dan perikanan, serta mendorong mekanisasi dan penggunaan teknologi, diversifikasi pangan dan kualitas gizi.

“Juga untuk perbaikan iklim usaha dan daya saing serta penguatan sistem pangan berkelanjutan,” jelas Menko Airlangga.