Hasil Survei Rendah, Golkar Diminta Realistis dengan Elektabilitas Airlangga Jika Ingin Berkoalisi

Yapto Prahasta Kesuma | Jumat, 03 Desember 2021 - 08:23 WIB


"Hasil survei dari beberapa lembaga yang kredibel elektabilitas Airlangga hingga saat ini sangat rendah. Kalau pun ada lembaga survei yang merilis elektabilitas Airlangga diatas 20 persen, sangat layak diragukan hasilnya. Jadi, Partai Golkar harus realistis bila ingin berkoalisi dengan partai lain," katanya
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

Jakarta - Pengamat Komunikasi Politik Jamiluddin Ritonga menanggapi keyakinan Partai Golkar terkait popularitas dan elektabilitas calon presiden (capres) Airlangga Hartarto yang akan mampu menyaingi capres dari partai lain. Menurutnya, elektabilitas Airlangga hingga saat ini sangat rendah.

"Hasil survei dari beberapa lembaga yang kredibel elektabilitas Airlangga hingga saat ini sangat rendah. Jadi Partai Golkar harus realistis bila ingin berkoalisi dengan partai lain," katanya, Kamis (2/12).

Kemudian, ia melanjutkan terkait pernyataan Golkar terbuka untuk berkoalisi asalkan ketua umumnya Airlangga Hartarto yang menjadi capres.

Menurutnya, logika politik Golkar itu masuk akal bila didasarkan perolehan suara Pileg 2019. Golkar memang memperoleh suara terbanyak ketiga atau kedua dalam perolehan kursi di DPR RI.

"Logika politik itu tampaknya akan dapat diterima partai lain bila elektabilitas Airlangga tinggi. Setidaknya elektabilitas Airlangga selalu masuk lima besar dalam hasil survei dari lembaga survei yang kredibel," kata pengajar Universitas Esa Unggul ini.

Upaya Golkar memaksakan Airlangga menjadi capres dengan elektabilitas rendah tampaknya akan mendapat penolakan dari partai lain. Partai lain tentu akan sulit berkoalisi dengan Golkar yang capresnya peluang menang sangat kecil.

"Pemaksaan Airlangga harus capres hanya realistis bila elektabilitasnya tinggi. Namun bila elektabilitasnya masih seperti saat ini, tentulah partai lain akan tertawa bila Golkar tetap memaksakan Airlangga menjadi capres sebagai syarat koalisi," kata dia.

Hal senada juga disampaikan Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 Jusuf Kalla atau JK yang memberi masukan kepada Golkar agar meningkatkan hasil survei Airlangga Hartarto yang digadang untuk maju di Pemilu 2024 sebagai calon presiden.

"Ya tingkatkan surveinya," kata JK saat menghadiri acara Halaqah Satu Abad NU dengan di kantor DPP PKB, Kamis (2/12).

Namun, JK mengatakan Pemilu 2024 belum mulai. Sehingga, dia akan melihat perkembangan politik yang terus bergulir.

"Ini belum mulai belum mulai. Nanti kita lihat aja perkembangannya," kata JK.

Sebelumnya Ketua Badan Saksi Nasional (BSN) Partai Golkar Jawa Barat, Sukim Nur Arif optimistis popularitas dan elektabilitas Airlangga Hartarto akan mampu menyaingi capres partai lain.

"Tren kenaikan berdasarkan survei menunjukan peningkatan setiap triwulan. Artinya ada rasa optimis bagi kami 2024 akan mampu bersaing dengan capres lainnya," ujarnya.

Menurut Sukim, saat ini seluruh pengurus Golkar Jawa Barat tingkat provinsi, kota dan kabupaten terus melakukan sosialisasi capres Airlangga ke masyarakat. Bukan hanya itu, penjaringan anggota, rekrutmen dan pengkaderan terus dilakukan.

"Pembentukan badan saksi di semua daerah sampai ke TPS-TPS sudah di mulai dari sekarang," katanya.

Baca Juga

Maulid Nabi, Menteri Agama Ajak Masyarakat Hargai Perbedaan

Pesantren Ujung Tombak Penguatan Moderasi Beragama

Bahas Haji 2025, Menag Yaqut Bertemu Menhaj Tawfiq

Menunggu 25 Tahun, AHY Serahkan 500 Sertifikat Hunian eks Timor Timur

AHY Klaim PTSL sudah Capai 117 Juta Bidang Tanah