Elektabilitas Anies Baswedan Terus Menguat

Yapto Prahasta Kesuma | Selasa, 01 Maret 2022 - 08:26 WIB


Tapi juga kita nanti harus lihat, profil pemilih Anies ini, tingkat kekritisannya ini seperti apa. Semakin besar basis pemilih kritisnya, maka semakin kuat Anies. Dan sebaliknya, kalau Pak Prabowo, makin kuat, maka Pak Prabowo yang akan memperoleh keuntungan ke depannya, untuk itu kita akan bedah
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (lokadata.id)

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan diprediksi bakal bersaing ketat dengan Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto jika bertarung di Pemilihan Presiden (Pilpres).

Suara Prabowo Subianto cenderung unggul jauh di atas Anies Baswedan pada Desember 2021. Selisih perbandingan perolehan suaranya, hampir sekira lima hingga enam persen. Namun saat ini, elektabilitas Anies Baswedan justru melejit.

"Bahkan, sekarang betul-betul sama dan ada indikasi Anies makin menguat, ini sangat menarik dari perkembangan pemilih kritis ini, jadi ada kecenderungan Anies itu bisa sangat kompetitif dengan Pak Prabowo," kata Saiful Mujani, pendiri Mujani Research and Consulting (SMRC) saat membeberkan data surveinya melalui akun YouTube SMRC TV, Senin (28/2).

Bahkan, kata Mujani, tidak menutup kemungkinan elektabilitas Anies Baswedan ke depannya akan menyalip Prabowo Subianto. Hal itu, sambung dia, tergantung dari pemilih kritis yang memberikan dukungannya kepada Anies Baswedan.

"Tapi juga kita nanti harus lihat, profil pemilih Anies ini, tingkat kekritisannya ini seperti apa. Semakin besar basis pemilih kritisnya, maka semakin kuat Anies. Dan sebaliknya, kalau Pak Prabowo, makin kuat, maka Pak Prabowo yang akan memperoleh keuntungan ke depannya, untuk itu kita akan bedah," pungkasnya.

Tiga nama suara tertinggi

Berdasarkan hasil survei SMRC pada 8 hingga 10 Februari 2022 terhadap 1.268 responden yang berasal dari populasi pemilih kritis, ada tiga nama yang mendapatkan suara tertinggi untuk menjadi calon presiden. Ketiga nama itu yakni, Ganjar Pranowo; Anies Baswedan; dan Pranowo Subianto.

Dari dua pertanyaan yang diajukan oleh lembaga SMRC kepada responden tentang siapa capres yang akan dipilih jika Pilpres digelar saat ini, Ganjar Pranowo menempati peringkat tertinggi dengan 19,9 persen suara. Kemudian, di urutan kedua, ada Prabowo Subianto dengan perolehan suara sebanyak 10,4 persen, disusul Anies Baswedan dengan 9,8 persen. Sisanya, di bawah lima persen.

Sedangkan dari sejumlah nama tokoh yang disodorkan SMRC kepada responden tentang siapa sosok yang akan dipilih jika Pilpres digelar saat ini, Ganjar Pranowo kembali menempati peringkat tertinggi dengan 26,8 persen suara. Di posisi kedua, ada Anies Baswedan dengan perolehan suara 13,9 persen; disalip Prabowo Subianto dengan 13,7 persen.

Ganjar Pranowo memang kerap mendapatkan suara tertinggi dibandingkan Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. Namun demikian, kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani, pertarungan politik akan semakin sengit antara Anies dan Pranowo jika Ganjar tak ikut bersaing dalam Pemilihan Presiden (Pilpres).

"Pada survei terakhir 8-10 Februari 2022, kita bertanya pilihan warga pemilih kritis, jika yang maju hanya Anies melawan Prabowo. Kalau dua nama ini, artinya Ganjar tidak ikut bersaing, maka Anies Baswedan mendapat 37,5 persen dan Prabowo 31,8 persen. Selisihnya jadi signifikan," kata Deni.