Bakti Kominfo Bangun 4 Ribu BTS di Daerah 3T

Ardi | Senin, 15 Agustus 2022 - 11:25 WIB


Direktur Utama BAKTI Kominfo Anang Achmad Latif menjelaskan pembangunan BTS ini merupakan bagian dari percepatan transformasi digital di Tanah Air, yang pembangunan infrastrukturnya dimandatkan kepada BAKTI Kominfo.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Satu lagi tower 4G BTS dibangun di Pulau Rinca, Labuan Bajo, NTT. (Dok.Ist)

Jakarta - Pemerintah melalui Kominfo membangun jaringan Base Tranceiver Station (BTS) di seluruh Indonesia sebagai upaya percepatan transformasi digital. Penyediaan sinyal 4G dan akses internet tidak hanya berfokus pada wilayah urban, tetapi juga di pelosok desa berpemukiman serta wilayah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T).

Direktur Utama BAKTI Kominfo Anang Achmad Latif menjelaskan pembangunan BTS ini merupakan bagian dari percepatan transformasi digital di Tanah Air, yang pembangunan infrastrukturnya dimandatkan kepada BAKTI Kominfo.

"Pemerintah melakukan pemerataan pembangunan dengan dasar no one will be left behind. Saat ini, rata-rata progres pembangunan BTS 4G Fase 1 adalah 86% dimana 1.900an lokasi telah on air dari target 4.200 lokasi pada tahun 2022," katanya.

Dirut Anang Latif menyatakan pembangunan BTS 4G didukung alokasi dana APBN secara bertahap yang disesuaikan dengan kemampuan fiskal pemerintah.

"APBN yang dialokasikan untuk pembangunan 4.200 BTS 4G sebesar Rp11 Triliun. Salah satu komponen terbesar untuk biaya logistik pengiriman material, karena banyak lokasi pembangunan yang belum terdapat infrastruktur fisik dasar, seperti jalan, sehingga harus ditempuh dengan menggunakan helikopter," jelasnya.

Menurut Dirut Anang Latif, pembangunan infrastruktur digital di desa-desa terpencil bukan hal yang mudah. Tantangan kondisi geografis alam, persoalan logistik, transportasi, dan ketersediaan SDM menjadi kendala tersendiri. BAKTI Kominfo membangun BTS 4G di wilayah 3T yang sangat sulit dijangkau. Bahkan, banyak desa yang belum memiliki infrastruktur jalan yang layak dan aliran listrik.

"Sehingga pengiriman material ke lokasi BTS 4G banyak dilakukan dengan berjalan kaki dan menggunakan gerobak atau menggunakan perahu-perahu tradisional untuk menyeberangi lautan atau sungai-sungai," pungkasnya.