Jakarta - Sekretaris Jenderal MPR RI Ma’ruf Cahyono berharap di Peringatan Hari Konstitusi pada 18 Agustus 2022 dengan tema Konstitusi sebagai landasan bagi kebangkitan ekonomi Indonesia pasca pandemi bisa menjadikan konstitusi sebagai kaidah dan hukum dasar dalam rangka membangun masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.
“Harapannya, perekonomian kita ke depan semakin maju, adil dan produktif sehingga kita bisa merespons trend dan isu isu global. Karena itulah, maka sebagai konstitusi yang hidup, tidak hanya menjadi suatu dokumen, tetapi responsif dan mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan, mampu memanfaatkan peluang, dan menghadapi tantangan-tantangan khususnya tantangan global saat ini, yang serba tidak pasti.” kata Ma’ruf Cahyono usai peringatan Hari Konstitusi dan HUT Ke-77 MPR RI di Gedung Nusantara IV Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 18/8/2022.
Peringatan Hari Konstitusi dan HUT Ke-77 MPR RI ini dihadiri Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin, seluruh Pimpinan MPR RI, Ketua DPR Puan Maharani, Pimpinan DPR dan Pimpinan DPD, Pimpinan Lembaga Tinggi Negara, Menkopolhukam Mahfud MD, Menko PMK Muhadjir Effendy, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, Pimpinan Fraksi dan Kelompok DPD di MPR RI, Badan Pengkajian MPR RI, dan Komisi Kajian Ketatanegaraan.
Ma’ruf menjelaskan peringatan Hari Konstitusi sekaligus memperingati HUT Ke-77 MPR RI merupakan rangkaian agenda ketatanegaraan setelah Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR – DPD pada 16 Agustus 2022. Tema peringatan Hari Konstitusi tahin ini adalah Konstitusi sebagai landasan bagi kebangkitan ekonomi Indonesia pasca pandemi.
Dalam sambutan peringatan Hari Konstitusi dan HUT Ke-77 MPR RI, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyebutkan pandemi Covid-19 telah meluluhlantakan kesehatan sekaligus menghantam pereknomian dunia, tidak terkecuali Indonesia.
Setelah lebih dari dua tahun bergulat dengan pandemi, secara umum negara-negara di dunia bisa mengatasi pandemi ini dengan baik. Kesehatan masyarakat mulai pulih dan kehidupan dalam batas-batas tertentu mulai normal.
Namun, geo-politik dunia tiba-tiba bergejolak setelah perang Rusia – Ukraina yang memperburuk ekonomi dunia. Kini dunia mengalami krisis ekonomi, krisis pangan, dan krisis energi.
Lalu inflasi terus mengalami kenaikan, harga pangan dan energi yang melonjak semakin membebani masyarakat yang baru bangkit dari pandemi Covid-19. Ekonomi dunia kembali terancam resesi.
Untuk itu, lewat tema dalam peringatan Hari Konstitusi ini, Ma’ruf Cahyono berharap dengan konstitusi sebagai landasan bagi kebangkitan ekonomi Indonesia maka ke depan perekonomian Indonesia semakin maju sehingga bisa merespon dan berqdaptasi dengan isu isu global.
“Karena itulah, konstitusi tidak hanya menjadi sebuah dokumen kenegaraan tetapi sebagai the living constitution harus mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan, memanfaatkan peluang, dan menghadapi tantangan global saat ini,” ujar alumnus Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman ini.
Terkait dengan peringatan HUT Ke-77 MPR RI, Ma’ruf Cahyono menyebutkan MPR RI sebagai rumah kebangsaan, pengawal ideologi Pancasila, dan kedaulatan rakyat, maka ke depan MPR RI semakin menemukan eksistensinya sebagai rumah kebangsaan, yaitu tempat untuk membangun wacana dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
“Karena itu hubungan MPR RI dengan masyarakat akan harus semakin dekat. Dengan demikian aspirasi masyarakat akan bisa direspon secara baik dan semakin luas oleh MPR RI,” ujar pria yang sedang menambah gelar doktornya pada program doktor Kajian Strategi dan Global Universitas Indonesia.
Sebagai lembaga negara yang mengemban visi sebagai rumah kebangsaan, pengawal ideologi Pancasila, dan kedaulatan rakyat, MPR RI tetap memiliki tugas yang mulia yaitu membangun karakter bangsa melalui sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
MPR RI tidak hanya memasyarakatkan nilai-nilai Pancasila, tetapi juga mengaktualisasikan dalam kehidupan sehar-hari sehingga Pancasila harus menjadi nyata.
“Dalam rangka internalisasi Pancasila, maka diharapkan kehidupan bangsa akan semakin religius, semakin humanis, semakin nasionalis, dan demokratis serta berkeadilan dapat diwujudkan ke depan. Demokrasi yang kita bangun, yaitu demokrasi Pancasila sebagai pengawal kedaulatan rakyat, diharapkan prinsip utama dalam demokrasi, sebagai instrumen untuk merepresentasi kehendak rakyat, dapat membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyat,” pungkasnya.