Ketua MPR Minta Saudi Arabia Kaji Ulang Penghentian Jemaah Umrah

Marhadi | Jumat, 28 Februari 2020 - 13:41 WIB


Ketua MPR RI Bambang Soesatyo melalui Liga Muslim Dunia dan Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Sekjen Liga Muslim Dunia (Marhadi)

Jakarta - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo melalui Liga Muslim Dunia dan Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia, meminta kebijaksanaan pemerintah Arab Saudi untuk mempertimbangkan kembali penghentian sementara kunjungan jamaah Indonesia melakukan ibadah umrah. Terlebih, sampai saat ini Indonesia masih bersih dari Corona (Covid-19).

Ia menyampaikan berbeda dengan negara lain seperti Malaysia, Thailand, Singapura, India, Pakistan, dan lainnya yang terkena penghentian sementara umrah lantaran di negaranya sudah ditemukan banyak warga yang terkena virus Covid-19, di Indonesia sejauh ini masih bersih.

"Pelarangan tersebut akan membuat sedih para jamaah Indonesia, yang setiap tahunnya tak kurang dari 1 juta jamaah melakukan ibadah umrah," ujar Bamsoet saat menerima kunjungan Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (Rabithah Al Alam Al Islami), H.E. Mr.  Sheikh Mohammed bin Abdulkarim Al Issa, di Gedung MPR RI, Jakarta, Kamis (27/2/2020).

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arab Saudi  menghentikan sementara penerimaan jemaah umrah dari seluruh negara, termasuk Indonesia. Kebijakan itu sebagai bagian dari upaya antisipasi maraknya penyebaran virus korona atau yang diberi nama resmi Covid-19.

Kemenlu Arab Saudi menyatakan otoritas kesehatan Saudi mengikuti perkembangan terkait penyebaran virus Korona yang kini juga telah menjangkiti negara tetangga di Timur Tengah, seperti Kuwait, Bahrain, dan Oman.
Dilansir dari laman kantor berita SPA, Kamis (27/2/2020),  Kerajaan Saudi Arabia merasa perlu mengambil tindakan pencegahan yang dampaknya memengaruhi perjalanan menuju dan keluar negara Teluk tersebut.

Kerajaan berupaya memerangi penyebaran virus dengan menerapkan standar internasional serta mendukung komunitas internasional dalam mencegah penyebaran virus, terutama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).