Jakarta - Ketua Umum DPP Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (Perisai) Chandra Halim mengecam pernyataan bohong Ismail Bolong, mantan Anggota Kepolisian Polresta Samarinda Kalimantan Timur yang dinilai mencemarkan nama baik Institusi Polri.
Menurutnya, permintaan maaf saja tidak cukup karena tindakannya telah mencoreng nama baik institusi Polri meskipun beredar pula video klarifikasi dari Ismail.
“Kami berharap aparat hukum tegas terhadap Ismail, meskipun dia telah melakukan klarifikasi melalui pernyataan barunya namun tindakannya telah mencoreng nama baik institusi Polri” katanya.
Diketahui bahwa cuplikan vidio pernyataan bohong eks Anggota Polri yang menyatakan pernah menyetor uang tambang ilegal kepada Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto telah beredar luas di masyrakat.
Menurut Chandra Halim, perbuatan Ismail ini pastinya akan berdampak buruk bagi nama baik instutusi kepolisian Republik Indonesia dan dapat menimbulkan perspektif liar terhadap institusi Polri di mata masyarakat.
"Hal ini harus di sikapi secara serius, setiap yang terlibat dalam proses pembuatan vidio serta penyebarnya harus diusut dan diproses secara hukum karena telah merugikan institusi Polri secara inmateril. Apalagi hal seperti ini dapat menimbulkan perspektif liar di mata masyarakat terhadap institusi Polri" pungkasnya.
Untuk menyikapi video pertama dari Ismail Bolong tersebut Ketua Umum Perisai juga mendasak aparat kepolisian untuk secapatnya memproses Eks Anggota Polri tersebut terkait pengakuannya yang menyebut dirinya pengepul tambang.
“Kami meminta kepolisian memberantas praktik pengepulan tambang tanpa ijin yang marak terjadi, serta segera menangkap Ismail Bolong karena jelas telah melakukan praktik pengepulan tambang tanpa ijin sehingga berpotensi merugikan negara," tutup Chandra.