Kementerian PUPR Terus Eksplorasi Inovasi Pembiayaan Infrastruktur

Yapto Prahasta Kesuma | Kamis, 02 Maret 2023 - 10:59 WIB


Inovasi pembiayaan tidak hanya Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), tetapi juga seperti skema pendanaan pengadaan tanah melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) termasuk penerapan Dana Talangan Tanah (DTT) untuk mengatasi terbatasnya anggaran Pemerintah untuk pengadaan tanah.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Ist

Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengeksplorasi berbagai inovasi pembiayaan (innovative financing) pembangunan infrastruktur untuk mengatasi keterbatasan APBN dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur.

Hal tersebut disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam diskusi panel bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam HUT PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) ke-13 bertajuk Innovation Financing In Unity, Rabu (1/3/2023).

Dengan penerapan skema innovative financing di Kementerian PUPR telah membantu menuntaskan banyak tugas besar pembangunan infrastruktur yang tidak dapat terselesaikan hanya melalui pendanaan APBN.

"Inovasi pembiayaan tidak hanya Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), tetapi juga seperti skema pendanaan pengadaan tanah melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) termasuk penerapan Dana Talangan Tanah (DTT) untuk mengatasi terbatasnya anggaran Pemerintah untuk pengadaan tanah. Melalui inovasi pengadaan tanah dan DTT, Jalan Tol Trans Jawa dapat terselesaikan pada Tahun 2019," kata Menteri Basuki.

Ditambahkan Menteri Basuki, inovasi pembiayaan yang telah diterapkan adalah cross subsidy lelang. Untuk mempercepat pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, Kementerian PUPR menerapkan inovasi lelang proyek dengan tawaran siapa yang mampu membangun Tol Trans Sumatera terpanjang, dia yang akan menjadi pemenang lelang.

"Saat itu Kementerian PUPR menerapkannya melalui lelang pembangunan lima ruas jalan tol di Trans Jawa diantaranya Jalan Tol Semarang Batang dan Serang-Panimbang dan mendapat 83 km yang digunakan untuk membangun Trans Sumatera,”  kata Menteri Basuki.

Selain itu, Menteri Basuki mengatakan terdapat skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) berupa Availability Payment. Skema tersebut tidak hanya untuk pembangunan, tapi sampai pada pemeliharan jalan.

"Kementerian PUPR menerapkannya  untuk pemeliharaan Jalan Lintas Timur (Jalintim) Riau, Jalintim Sumatera Selatan, dan Duplikasi dan/atau Penggantian Jembatan CH di Pulau Jawa," kata Menteri Basuki.

Di sektor air minum, melalui skema pembiayaan inovatif, Kementerian PUPR memberi dukungan solusi kebutuhan air bersih untuk DKI Jakarta melalui 2 proyek KPBU Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional yaitu SPAM Regional Jatiluhur I sebesar 4.000 liter/detik dan SPAM Regional Karian Serpong sebesar 3.200 liter/detik. Selain itu, KPBU SPAM Regional Djuanda yang saat ini sedang dalam tahap penyiapan direncanakan memiliki output sebesar 2.054 liter/detik.

Menteri Basuki mengungkapkan, sampai dengan saat ini, penjaminan PT PII terhadap proyek KPBU bidang PUPR telah mencapai 20 proyek senilai Rp205,43 triliun, yang terdiri dari 15 (lima belas) proyek jalan tol yaitu Jalan Tol Balikpapan Samarinda, Jalan Tol Manado-Bitung, Jalan Tol Jakarta-Cikampek Selatan, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi, Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi, Jalan Tol Pandaan-Malang, Jalan Tol Batang- Semarang, Jalan Tol Semarang Demak, Jalan Tol Krian-Bunder, Jalan Tol Akses Patimban, Jalan Tol Serang-Panimbang, Jalan Tol Cisumdawu, dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated.

Selanjutnya yakni 2 (dua) proyek preservasi jalan yaitu Jalintim Riau dan Jalintim Sumatera Selatan, 1 (satu) proyek jembatan yaitu Duplikasi dan/atau Penggantian Jembatan CH di Pulau Jawa, 2 (dua) proyek SPAM Regional yaitu SPAM Regional Jatiluhur I dan SPAM Regional Karian-Serpong.

"Dari 20 proyek tersebut, sebanyak 10 ruas jalan tol telah beroperasi baik sebagian maupun keseluruhan, dan 10 proyek lainnya sedang dalam tahap konstruksi, pengadaan tanah, dan pemenuhan pembiayaan (financial close)," kata Menteri Basuki.

Dalam acara tersebut Menteri Basuki dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendapatkan apresiasi dari PT PII sebagai tokoh yang berperan penting dalam pembangunan infrastruktur dan perhubungan.

Kementerian PUPR juga mendapatkan sejumlah apresiasi dari PT PII yakni Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, Badan Pengatur Jalan Tol dan Ditjen Cipta Karya sebagai lembaga yang konsisten melanjutkan inisiasi proyek KPBU, serta Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan sebagai instansi yang konsisten mengimplementasi dan menginspirasi penerapan KPBU.