AS Tawarkan Dukungan Militer ke Israel usai Serangan Hamas

Agung Nugroho | Minggu, 08 Oktober 2023 - 12:23 WIB

Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dok: Embassy USA di Indonesia

Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menawarkan Israel semua sarana dukungan yang sesuai setelah serangan mematikan dari kelompok militan Palestina Hamas . Ia juga memperingatkan pihak mana pun yang memusuhi Israel untuk tidak mencari keuntungan.

Berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada, Biden menawarkan dukungan AS, dengan adegan kekerasan muncul di jaringan berita Amerika. Kedua pemimpin mempunyai hubungan yang penuh ketegangan namun bertemu di New York bulan lalu untuk menunjukkan solidaritas.

Biden menggambarkan serangan itu sebagai 'tragedi yang mengerikan pada tingkat kemanusiaan'. Biden mengatakan dia telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menggarisbawahi dukungannya.

Saya mengatakan kepadanya bahwa Amerika Serikat mendukung rakyat Israel dalam menghadapi serangan teroris ini," kata Biden dalam pidato yang disiarkan televisi dari Gedung Putih.

"Dalam pemerintahan saya, dukungan terhadap keamanan Israel sangat kuat dan tidak tergoyahkan. Kami akan memastikan bahwa mereka mendapatkan bantuan yang dibutuhkan warganya dan mereka dapat terus membela diri," kata Biden.

Ketika serangan-serangan tersebut mengancam akan memicu konflik yang lebih luas, Biden juga memperingatkan agar pihak lain tidak memanfaatkan konflik tersebut.

"Ini bukan saatnya bagi pihak mana pun yang memusuhi Israel untuk mengeksploitasi serangan-serangan ini untuk mencari keuntungan. Dunia sedang memperhatikan," tutur Biden.

Biden menekankan bahwa Israel - yang Amerika telah memasok senjata senilai miliaran dolar - memiliki 'hak untuk membela diri dan rakyatnya' setelah kelompok militan Palestina yang didukung Iran, Hamas, melancarkan serangan udara, laut, dan darat.

Sementara Menteri Pertahanan Lloyd Austin menegaskan kembali komitmen Washington, dengan mengatakan 'dalam beberapa hari mendatang Departemen Pertahanan akan bekerja untuk memastikan bahwa Israel memiliki apa yang dibutuhkannya'.