TKN: Anies dan Ganjar Kompak Jatuhkan Postur Pertahanan RI

Kiki Apriansyah | Rabu, 10 Januari 2024 - 08:43 WIB

Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Calon presiden (capres) nomor 1 Anies Baswedan dan capres nomor 3 Ganjar Pranowo dalam debat ketiga Pilpres 2024. Dok: Tangkapan layar yotube KPU RI

Jakarta - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani mengatakan capres nomor 1 Anies Baswedan dan capres nomor 3 Ganjar Pranowo sibuk menyerang dan bekerja sama menjatuhkan postur pertahanan Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Rosan merespons sejumlah serangan dan kritikan personal kepada capres nomor 2 Prabowo Subianto pada debat ketiga Pilpres 2024.

"Topik debat yang terakhir pada dasarnya sangat penting karena masyarakat bisa mendapatkan pemahaman yang benar tentang pertahanan, ketahanan, kehormatan, dan pengaruh Indonesia saat ini. Namun, hal itu dinilainya tidak terjadi karena paslon nomor urut 1 dan nomor urut 3 dinilainya sibuk menyerang Prabowo Subianto," ujar dia dalam keterangan tertulis pada Selasa, (9/1/2024).

Rosan menilai Capres 01 dan 03 terlalu sibuk menyerang, bahkan bekerja sama untuk menjatuhkan dan mengolok-olok postur pertahanan bangsa saat ini. 

"Yang paling saya sesalkan adalah kok dua orang calon pemimpin di level itu tidak bisa menempatkan dan membawa diri mereka dengan pas dan pantas?” katanya 

Menurutnya, mereka menyerang pembelian alutsista bekas, bahkan mencemooh kinerja Prabowo.

"Hanya Pak Prabowo yang berusaha menyampaikan laporan prestasi pertahanan kita, sekaligus visi dan misinya ke depan. Sedangkan capres 01 dan 03 terlalu sibuk menyerang bahkan bekerjasama untuk menjatuhkan dan mengolok-olok postur pertahanan bangsa saat ini," kata Rosan 

"Contoh saja, paslon 01 dan 03 bolak-balik menyerang soal pembelian alutsista bekas, bahkan mencemooh dengan ponten 5 dan 11/100 soal itu. Padahal pertahanan bukan saja soal alutsista," ujarnya.

Rosan yakin masyarakat bisa menilai dengan objektif atas penampilan para kandidat kemarin. Ia mengaku bangga dengan penampilan Prabowo yang dinilai mati-matian membela pertahanan Indonesia.

"Walaupun harus mengorbankan dirinya diserang, dijatuhkan, bahkan difitnah di hadapan ratusan juta rakyat yang menonton," katanya.

Baca Juga