Prabowo Sampaikan RAPBN 2026: 8 Agenda Prioritas Nasional Ditetapkan

Kiki Apriyansyah | Jumat, 15 Agustus 2025 - 17:24 WIB


Dalam pidatonya, Prabowo memaparkan delapan agenda prioritas nasional, mulai dari ketahanan pangan, energi, hingga program andalan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelontorkan anggaran hingga Rp335 triliun. RAPBN 2026 dirancang adaptif dan sehat dengan belanja negara mencapai Rp3.786,5 triliun dan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4%.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Presiden Prabowo Subianto

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi menyampaikan Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2026 dalam Rapat Paripurna DPR RI, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). 

Pidato ini menjadi momen penting karena merupakan APBN pertama yang dirancang penuh oleh pemerintahan Prabowo-Gibran sejak dilantik.

"Arsitektur APBN 2026 merupakan implementasi dari visi dan misi saya bersama Saudara Wakil Presiden yang diarahkan untuk mewujudkan Indonesia yang tangguh, mandiri, dan sejahtera," tegas Presiden dalam pidatonya.

Presiden Prabowo memaparkan delapan agenda prioritas dalam RAPBN 2026 yang akan menjadi fokus pembangunan nasional:

1. Ketahanan pangan – Dengan alokasi anggaran Rp164,4 triliun, pemerintah menargetkan swasembada beras dan jagung, serta penguatan cadangan pangan nasional melalui subsidi pupuk dan penguatan peran Bulog.

2. Ketahanan energi – Pemerintah mengalokasikan Rp402,4 triliun untuk subsidi energi, pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), serta pemerataan akses listrik, terutama di desa.

3. Makan Bergizi Gratis (MBG) – Program andalan pemerintahan Prabowo-Gibran ini ditargetkan menjangkau 82,9 juta siswa, ibu hamil, dan balita dengan anggaran Rp335 triliun.

4. Pendidikan Bermutu – Komitmen 20% APBN untuk pendidikan direalisasikan dengan alokasi Rp757,8 triliun, termasuk penguatan sekolah vokasi, KIP, beasiswa LPDP, dan pembangunan fasilitas sekolah.

5. Kesehatan Berkualitas – Dengan anggaran Rp244 triliun, fokus pemerintah pada revitalisasi layanan kesehatan, penguatan JKN, serta percepatan penurunan stunting dan layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG).

6. Perekonomian Rakyat dan Koperasi Merah Putih – Sebanyak 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih akan diberdayakan untuk mendongkrak ekonomi lokal dengan dukungan pembiayaan murah dari Bank Himbara.

7. Pertahanan Semesta – Modernisasi alutsista dan penguatan komponen cadangan menjadi bagian penting dalam menjaga kedaulatan negara.

8. Percepatan Investasi dan Perdagangan Global – Melalui lembaga Danantara, pemerintah menargetkan penguatan investasi bernilai tinggi hingga USD 38 miliar serta penyelesaian berbagai proyek hilirisasi strategis.

Presiden juga memaparkan capaian ekonomi sepanjang 2025 yang dinilai cukup positif. Ekonomi nasional tumbuh 5,12% (yoy) di triwulan II 2025, tingkat pengangguran turun menjadi 4,76%, dan kemiskinan berhasil ditekan ke angka 8,47% terendah dalam sejarah.

"Ini bukti nyata bahwa dengan kerja keras dan kesungguhan, kita mampu memperjuangkan nasib jutaan rakyat Indonesia untuk hidup lebih sejahtera," kata Presiden.

Arsitektur RAPBN 2026 dirancang untuk tetap adaptif dan antisipatif terhadap dinamika global:

-Belanja negara: Rp3.786,5 triliun
-Pendapatan negara: Rp3.147,7 triliun
-Defisit APBN: Rp638,8 triliun atau 2,48% terhadap PDB
-Pertumbuhan ekonomi ditargetkan: 5,4%
-Inflasi: 2,5%
-Tingkat pengangguran: 4,44% – 4,96%
-Kemiskinan: 6,5% – 7,5%

Pemerintah juga berkomitmen mengelola utang secara hati-hati dan mendorong pembiayaan kreatif melalui sinergi APBN, lembaga investasi Danantara, serta partisipasi swasta.

Presiden menutup pidatonya dengan harapan agar pembahasan RAPBN 2026 dapat dilakukan secara konstruktif dan penuh semangat gotong royong.

"APBN adalah instrumen untuk mewujudkan ekonomi tangguh, mandiri, dan sejahtera. Setiap rupiah yang dibelanjakan harus memberi manfaat nyata bagi rakyat," tutup Prabowo.