Airlangga Singgung Peran Dimplomasi RI di Kancah Internasional

Kiki Apriansyah | Senin, 15 Januari 2024 - 07:53 WIB

Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Ketua Umum Partak Golkar Airlangga Hartarto di acara Perayaan Natal Nasional Partai Golkar di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, NTT, Minggu (14/1) malam. Dok: Tim media Golkar

Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan peran diplomasi Indonesia di kancah Internasional tidak sekadar menjadi penonton semata.

Hal tersebut disampaikan Airlangga di acara Perayaan Natal Nasional Partai Golkar di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, NTT, Minggu (14/1) malam.

"Indonesia menjadi tokoh, Presiden Joko Widodo yang pergi ke Ukraina dan ke Moskow dalam waktu satu minggu. Itu membuka perundingan antara Ukraina, Rusia, dengan PBB," kata Airlangga.

Ia juga merasa, berkat langkah itu, suplai gandum dari Ukraina via Laut Mati yang sempat diblokade Rusia akhirnya dibuka setelah adanya negosiasi antara dua kubu.

Airlangga mulanya menyinggung kondisi geopolitik global yang masih dilanda ketidakpastian. Mulai dari perang Ukraina-Rusia, perang Hamas Palestina-Israel hingga yang terbaru antara AS dan Inggris terhadap Yaman.

Ia menyebut pelbagai konflik tersebut membuat gangguan terhadap jalur distribusi logistik global. Meski begitu ia mengatakan situasi Indonesia tetap tidak terpengaruh dan berjalan seperti biasa.

Airlangga lantas menyinggung keberhasilan Indonesia menyelenggarakan KTT G20 di tengah situasi global dilanda ketidakpastian.

"Dan Turki yang membuka gandum bisa keluar dari Ukraina. Jadi saya katakan, diplomasi Indonesia bukan duduk dan dengar saja," imbuhnya.

Lebih lanjut Airlangga menambahkan diplomasi Indonesia juga diakui para pemimpin dunia. Salah satu contohnya, kata dia, Deklarasi yang diajukan Indonesia dalam forum G20 berhasil diterima oleh seluruh pihak yang hadir.

"Indonesia salah satu yang berhasil menyelenggarakan G20 dan dihadiri oleh pemimpin dunia. Serta mengeluarkan deklarasi yang diterima semua pihak, itu tidak lain dan tidak bukan karena diplomasi daripada Indonesia," ujarnya.