AHY: Sepak Bola Harus Menjadi Industri

Agung Nugroho | Rabu, 17 Januari 2024 - 07:28 WIB

Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Bersama dengan anak-anak muda Semarang, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) njagong (duduk bersama) di Mr. K Cafe, Gombel, Senin (15/1). Dok: Tim media Demokrat

Semarang- Bersama dengan anak-anak muda Semarang, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) njagong (duduk bersama) di Mr. K Cafe, Gombel, Senin (15/1) malam. Di sana AHY ngobrol berbagai topik tentang isu-isu terkini yang menarik perharian anak muda, termasuk tentang masa depan sepak bola di Indonesia.

Pertanyaan itu diajukan Boci (33) dan AHY bersemangat membahasnya. “Kita berharap sepak bola Indonesia semakin maju, semakin punya prestasi yang membanggakan. Saya mengapresiasi PSIS yang juga dikelola dengan sangat profesional dan punya prestasi, yang bukan hanya diketahui oleh masyarakat Semarang, tapi juga masyarakat Indonesia. Ini perlu kita apresiasi,” tutur AHY.

AHY mengatakan harus kerja keras agar olahraga sepak bola itu bukan hanya sebagai olahraga yang menyenangkan untuk diikuti, tapi menjadi sebuah industri. Industri yang memang juga menggerakkan ekonomi dan bisnis,” lanjutnya.

AHY memberikan contoh klub-klub sepak bola dunia, atau seperti di Amerika Serikat yang lebih menggemari basket atau American football. 

“Yang jelas itu menjadi franchise-franchise yang dikenal dunia. Kalau mendengar nama Lakers, langsung kebayang warnanya ungu dan emas. Los Angeles langsung kebayang siapa saja yang pernah main disana. Kita mengikuti itu,” papar AHY.

“Nah di dunia sepak bola juga begitu. Kita tahu Manchester United, Liverpool, Barcelona, Real Madrid, dan negara-negara yang punya timnas hebat, punya sejarah panjang dan pernah mengikuti Piala Dunia. Artinya Indonesia juga boleh dong punya mimpi ke sana,” harap AHY.

Ia menegaskan kembali bahwa timnas Indonesia harus punya target. “Politik punya target, timnas sepak bola kita juga harus punya target. Misalnya tahun berapa kita bisa masuk kualifikasi di piala dunia dan memiliki prestasi yang memenuhi kebanggaan. Itu harus punya target,” bebernya.

AHY berharap Indonesia bisa memperkuat fasilitas-fasilitas olahraga, seperti stadionnya harus berkelas dunia. 

“Fasilitas olahraganya juga harus benar-benar proper, karena kalau ingin punya prestasi yang tinggi, harus didasari oleh fasilitas yang juga mendukung. Sistem pelatihan juga harus bagus. Para pelatih, para ofisial juga harus yang terbaik. Jadi semua itu kembali kepada pengelolaan atau manajemen sumber daya manusianya,” ujar AHY.

“Ujung ke ujung, dari mulai rekrutmen atletnya, dari usia berapa, dilatih, dipersiapkan, dikirim ke sekolah-sekolah bola terbaik di dunia untuk punya confidence level yang cukup, sehingga dia bisa bertahan dengan percaya diri, juga punya skills yang gak kalah. Kalau dibilang kita kalah tinggi, itu juga pemain Argentina kecil-kecil juga, tapi lincah kan. Yang penting latihannya, strateginya, teamwork-nya, dan mengelola dengan profesional,” tutup AHY.

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Yoyok Sukawi, yang juga menjabat sebagai CEO klub bola PSIS Semarang, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada AHY karena sudah memberikan motivasi bagi anak muda di Semarang.

 “Apa yang Mas AHY sampaikan mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi bagi semua anak muda di Semarang,” pungkas Yoyok.