Jakarta - Kementerian Agama dan PT Unilever Indonesia Tbk dan melanjutkan kerja sama pemberdayaan para santri. Kerja sama bertajuk ’Program Pesantren Sehat Hijau Berdaya’ ini dimulai sejak 2020 dan mencakup tiga pilar yaitu kebersihan dan kesehatan, nutrisi dan pengelolaan lingkungan.
Kelanjutan kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman pada Kamis, 15 Februari 2024 di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta.
Hadir dalam acara tersebut Wakil Menteri Agama, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf dan Plt. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama, Komisaris Independen dan jajaran Direksi Unilever Indonesia, Pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, serta lebih dari 1.200 santri/santri putri.
Penandatanganan nota kesepahaman ini memperkuat kolaborasi untuk mendukung pemberdayaan Pesantren hingga lima tahun ke depan.
Program Pesantren Sehat Hijau Berdaya juga berfokus pada upaya pengembangan usaha dan ekonomi berbasis masyarakat melalui pelatihan kewirausahaan dan digitalisasi. S
ementara, guna mendorong kiprah para santri putri di tengah lingkungan Pesantren maupun masyarakat, program ini turut mendukung pemberdayaan perempuan melalui pelatihan upskilling yang bertujuan menajamkan berbagai keterampilan yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan potensi diri.
”Alhamdulillah, hingga 2023 program ini telah menjangkau lebih dari 2.000 Pesantren dan memberikan manfaat bagi lebih dari 1 juta santri/santri putri di 154 Kota/Kabupaten. Berangkat dari pencapaian ini, di 2024 kami menargetkan untuk memperluas manfaat hingga secara total menjangkau 2 juta santri/santri putri,”ujar Nurdiana Darus, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia dalam keterangan pers yang dikutip, Jumat, 16 Februari.
Sejak awal pelaksanaannya, Program Pesantren Sehat Hijau Berdaya bertujuan memperkuat peranan Pesantren sebagai pusat bertumbuhnya agents of change yang mampu berkontribusi pada kemaslahatan umat dan kemajuan bangsa.
Saiful Rahmat Dasuki, Wakil Menteri Agama menyampaikan Pesantren secara konsisten telah mendidik jutaan santri hingga ke pelosok negeri dan melahirkan para ulama dan kyai yang memiliki kedalaman ilmu agama yang mumpuni.
Sebagai lembaga pendidikan Islam, Pesantren memegang peran penting dalam membentuk karakter dan akhlak generasi muda, yang mencakup aspek kesejahteraan fisik, emosional, sosial, dan intelektual mereka.
“Dalam era modern ini, kita menyadari perlunya penyesuaian dan inovasi untuk menjadikan Pesantren sebagai tempat yang tidak hanya menawarkan pendidikan agama, tetapi juga lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak secara holistik. Semoga penandatanganan nota kesepahaman hari ini bisa memberikan penguatan dan peningkatan kesadaran tentang kesehatan, menjaga lingkungan yang bersih, serta menanamkan semangat enterpreneurship kepada segenap Pesantren yang ada di Indonesia,” ujar Saiful.
Nurdiana Darus mengatakan Unilever Indonesia telah tumbuh bersama masyarakat Indonesia selama lebih dari 90 tahun. Salah satu komitmen Unilever adalah mendukung terciptanya generasi masa depan yang lebih sehat, peduli lingkungan, dan berdaya melalui berbagai kemitraan, termasuk dengan Pemerintah dan institusi pendidikan.
“Pesantren menjadi salah satu lembaga strategis dalam mewujudkan komitmen ini karena kami percaya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dapat terlahir dari ribuan Pesantren di berbagai wilayah nusantara – yang hingga kini tercatat menaungi 4,85 juta santri/santri putri atau kurang lebih 10% dari jumlah pelajar di Indonesia,” ujar Nurdiana.
Keseluruhan inisiatif dalam Program Pesantren Sehat Hijau Berdaya dipersembahkan oleh sederetan brand Unilever Indonesia seperti: Lifebuoy, Pepsodent, Royco, Citra, Sunsilk, Clear, Glow & Lovely, Pond’s Men, Rexona, hingga Wall’s.
“Terima kasih kepada Kementerian Agama dan Unilever Indonesia yang memberikan tempat kepada para santri sehingga menjadi lebih sehat dan kuat badannya, Insya Allah santri Ashidiqqiyah akan terus baik dan menggema dalam memberikan kreativitas dan inovasi kepada Indonesia. Karena program ini merupakan kelanjutan hubungan baik dengan Pondok Pesantren, kami berharap program ini dapat terus memberikan manfaat, dan melahirkan para santri yang kuat lahir dan batinnya, mampu berinovasi, berkreativitas, membanggakan agama, keluarga dan negara,” ujar K.H. Ahmad Mahrus Iskandar, Pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah sebagai pengasuh pesantren dan tuan rumah acara penandatanganan nota kesepahaman.
Selain peresmian kerja sama, juga dilakukan kegiatan pemeriksaan dan konsultasi kesehatan, pemeriksaan gigi dan mulut, booth edukasi mengenai perawatan diri dan gizi seimbang, hingga penyerahan dukungan berupa produk kebersihan dan kesehatan, bantuan dana pendidikan untuk Duta Santri, serta alat penunjang pendidikan untuk Pesantren.
“Insya Allah program ini dapat senantiasa menjadi salah satu perwujudan dari komitmen Unilever Indonesia untuk saling bersinergi melahirkan berbagai bentuk kebaikan bersama semua pihak. Khususnya dalam membantu melahirkan generasi masa depan yang bertaqwa, berkualitas dan bermartabat yang Insya Allah akan menjadi pelopor perubahan bagi masa depan yang lebih baik,” tutup Nurdiana.