Dari Rumah Sederhana, Warga Tangerang Mulai Berbenah Lewat Program Prisma Umat

Redaksi | Senin, 20 Oktober 2025 - 20:24 WIB


Di Vihara Puspa Sari Maitreya Desa Kedaung Baru, Senin (20/10/2025) pagi, sejumlah warga yang menjadi sasaran program ini mendapatkan penjelasan singkat tentang kegiatan-kegiatan berbenah rumah oleh tim Yayasan Karakter Eling Indonesia (YKEI). Para ibu rumah tangga yang menjadi peserta tampak antusias.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Dok: Bimas Buddah.

Jakarta - Program Prisma Umat #Bebenah Berkarakter yang diusung oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama mendapat respons positif dari masyarakat. Program pendampingan spiritual yang dibarengi dengan pemberdayaan ekonomi umat ini antara lain menyasar warga di Desa Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari, Kabupaten Tangerang, Banten.

Di Vihara Puspa Sari Maitreya Desa Kedaung Baru, Senin (20/10/2025) pagi, sejumlah warga yang menjadi sasaran program ini mendapatkan penjelasan singkat tentang kegiatan-kegiatan berbenah rumah oleh tim Yayasan Karakter Eling Indonesia (YKEI). Para ibu rumah tangga yang menjadi peserta tampak antusias. Mereka sangat aktif berdialog dan bertanya kepada tim YKEI yang dipimpin oleh Melly Kiong dan penyuluh agama Buddha. 

Lim Nio,45, salah satu warga mengaku sangat senang karena terpilih menjadi peserta Program Prisma Umat #Bebenah Berkarakter. Sebagai bentuk keseriusan, ibu dari tiga anak ini bahkan selalu hadir dalam pertemuan yang dihelat YKEI bersama Ditjen Bimas Buddha dan penyuluh agama. 

“Saya orangnya senang berkumpul. Awalnya tahu ada program ini dari wihara. Saya senang karena dapat ilmu baru dan ingin tahu bagaimana menata rumah yang lebih rapi dan bersih. Rumah saya kecil, sederhana, tapi saya juga pingin enak dilihat,” ujar Lim yang sehari-hari berjualan gorengan dan memulung barang bekas tersebut.

Pengakuan serupa diungkapkan Angela, 34, peserta lainnya. Rumah Angela yang berdampingan dengan Wihara Puspa Sari Maitreya ini sangatlah sederhana. Di rumah orangtuanya itu, Angela tinggal bersama suami dan empat anaknya. Lantaran kecil, gantungan baju dan tumpukan barang tampak di mana-mana. Angela akhirnya lega karena tim YKEI yang datang ke rumahnya dengan telaten mengajari bagaimana menata barang-barang secara benar.

“Senang didatangi langsung ke rumah karena saya juga baru tahu cara menyusun sepatu-sepatu agar terlihat rapi dan menarik di rak. Saya ingin rumah ini bisa lebih rapi dan tentu lebih enak dan nyaman ditinggali,” terang ibu rumah tangga yang ingin mengembangkan usaha jualan bubur dan gorengan tersebut.  

Pembina YKEI Melly Kiong menjelaskan, para peserta Program Prisma Umat #Bebenah Berkarakter adalah orang-orang terpilih hasil seleksi dari YKEI bersama penyuluh Ditjen Bimas Buddha di Kabupaten Tangerang. Untuk tahap rintisan, program ini awalnya menyasar 18 warga. Setelah diseleksi, akhirnya terpilih lima warga. Program Prisma Umat merupakan akronim dari Produktif, Integrasi, Sinergi, Mandiri, dan Akuntabel.

“Program ini diawali dengan membangun mindset dan kesadaran diri warga untuk mau berubah menuju kehidupan menjadi lebih baik. Sebagai pondasi, mereka kita ajak berubah dari lingkungan terdekat, yakni di rumah masing-masing. Setelah karakter baru terbentuk, mereka kita dorong untuk memberdayakan diri, termasuk dalam soal ekonominya,” terang Melly. 

Melly menilai, antusiasme warga untuk mengikuti Program Prisma Umat #Bebenah Berkarakter sangat tinggi. Dia berharap, warga semakin serius untuk melakukan perubahan diri selama masa pemantauan, yakni 21 hari. Untuk mengawal proses berbenah ini, pihaknya bersama penyuluh agama Buddha akan membuat grup di tiap peserta. Dari group ini, peserta nantinya juga akan dilihat apa saja jenis pemberdayaan ekonomi yang bisa dijalankan.