Menko Hadi Akan Temuin Tokoh Nduga Bahas Pembebasan Pilot Susi Air

Agung Nugroho | Rabu, 28 Februari 2024 - 17:39 WIB


Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengaku akan bertemu dengan tokoh Nduga hari ini. Pertemuan itu akan membahas soal pembebasan pilot Susi Air yang masih disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengaku akan bertemu dengan tokoh Nduga hari ini. Dok: Ist

Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengaku akan bertemu dengan tokoh Nduga hari ini. Pertemuan itu akan membahas soal pembebasan pilot Susi Air yang masih disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

"Hari ini saya akan ketemu tokoh dari Nduga yang ada dua orang yang juga ingin membicarakan terkait dengan pilot Philips Martin ya," ucapnya kepada awak media di kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Jakarta, Rabu (28/2/2024).

Hadi berharap pertemuan dengan dua tokoh Nduga tersebut bisa membebaskan Philip yang saat ini masih disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya sejak Februari 2023.

"Ya mudah-mudahan, kita doakan dengan upaya kita itu sudah bebas. Tidak ada permasalahan. Siang hari ini saya bicarakan," ucapnya.

Philip disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari sesaat setelah mendaratkan pesawat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Setahun setelah penyanderaan, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) merilis foto dan video yang memperlihatkan kondisi terkini dari Philip.

Dalam satu foto, Philip yang brewokan terlihat diapit oleh dua anggota OPM yang memegang senjata. Sementara dalam satu video lain, Philip menyatakan kondisinya sehat.

OPM mengklaim selama setahun penyanderaan, pihak Pemerintah Indonesia dan Selandia Baru tidak pernah membuka diri untuk negosiasi membebaskan Philip.

Mereka lantas menyatakan akan mengembalikan pilot Philip kepada keluarganya melalui Yuridiksi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).