Jakarta - Direktur Jenderal (Dirjen) Bimas Katolik Kementerian Agama (Kemenag), Suparman, menanggapi perihal wacana kunjungan pemimpin umat Katolik dunia sekaligus Kepala Negara Kota Vatikan, Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024.
Ia berharap kondisi Paus Fransiskus sehat, sehingga bisa berkunjung ke Indonesia.
"Kalau Bapak Paus itu sehat wal afiat. Beliau akan ke Indonesia," kata Suparman kepada wartawan di kantor Kementerian Agama RI, Jakarta, Senin (1/4/2024).
Adapun terkait Keuskupan Agung Jakarta akan membuat panitia besar menyambut Paus Fransiskus ke Indonesia. Ia mengaku belum mengetahuinya.
"Kami belum tahu, tunggu saja setelah dirilis oleh pemerintah. Baru kita siapkan semuanya," jelasnya.
Sebelumnya Sekretaris Jendral Keuskupan Agung Jakarta, Romo V. Adi Prasojo mengatakan wacana kunjungan Paus Fransiskus ke Jakarta sudah ada sejak 2020.
Namun. kunjungan itu tertunda, karena pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia.
"Sebenarnya rencana kunjungan itu telah disepakati bulan Oktober 2020. Tapi karena kita tahu pandemi, mulai Maret jadi istilahnya tertunda, bukan batal," kata Romo Adi kepada awak media di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Jumat (29/3/2024).
Adapun terkait kesiapan Keuskupan Agung Jakarta menyambut Paus Fransiskus ke Indonesia September mendatang. Ia menerangkan pastinya akan dibentuk panitia besar tingkat nasional.
"Pasti nanti akan ada panitia besar tingkat nasional yang akan dibentuk sekarang masih menunggu itu tadi. Kepastian tanggal dari pihak pemerintah," terangnya.
Ia menegaskan, pihak tidak bisa mendahului pemerintah terkait tanggal pastinya, kedatangan Paus Fransiskus akan ke Indonesia
"Kami tidak bisa dan tidak boleh mendahului. Nanti akan dikoordinasikan di tingkat nasional. Keuskupan Jakarta pasti akan mendukung karena menjadi tuan rumah kalau beliau jadi datang ke Jakarta," terangnya.
Adapun terkait kegiatan Paus Fransiskus nantinya saat ada di Indonesia. Ia menegaskan akan menjadi agenda kenegaraan.
"Belum ada yang resmi (Agenda Paus Fransiskus). Tetapi pasti bahwa setiap kepala negara yang datang ada acara resmi kenegaraan," jelasnya.