OK PUKAT 2024, Dirjen Bimas Katolik Bahas Peningkatan Kualitas Pendidikan Katolik

Fuad Rizky Syahputra | Minggu, 28 April 2024 - 14:52 WIB


Dirjen Bimas Katolik Suparman berjumpa dan berdiskusi bersama Profesional dan Usahawan Katolik (PUKAT) di Makassar, Sabtu (27/04). Kehadiran Dirjen di Makassar dalam rangka Orientasi Kepemimpinan Profesional dan Usahawan Katolik (OK PUKAT) yang dilaksanakan di Hotel Grand Asia Makassar.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Dirjen Bimas Katolik Suparman, menjadi narasumber di OK PUKAT 2024. Dok: Bimas Katolik.

Jakarta - Dirjen Bimas Katolik Suparman berjumpa dan berdiskusi bersama Profesional dan Usahawan Katolik (PUKAT) di Makassar, Sabtu (27/04).

Kehadiran Dirjen di Makassar dalam rangka Orientasi Kepemimpinan Profesional dan Usahawan Katolik (OK PUKAT) yang dilaksanakan di Hotel Grand Asia Makassar.

Dirjen diundang sebagai narasumber, di hadapan para profesional dan usahawan. Dirjen sampaikan sejumlah program kerja dan pelayanan sesuai tugas dan fungsi Ditjen Bimas Katolik. Dirjen bicara tentang penyelenggaraan pendidikan keagamaan Katolik.

“Salah satu bidang penting yang saat ini sedang digarap oleh Ditjen Bimas Katolik adalah peningkatan kualitas pendidikan keagamaan Katolik,” ungkap Suparman seraya menegaskan penyelenggaraan pendidikan keagamaan Katolik yang berkualitas mensyaratkan keterlibatan banyak pihak.

 “Seperti yang kita ketahui, bahwa sejak dulu pendidikan Katolik dikenal karena kualitasnya baik, disiplinnya yang baik, namun harus kita akui juga bahwa kualitas pendidikan kita mulai menurun, sementara pada saat yang sama sekolah-sekolah pendidikan keagamaan yang lain justru terus meningkat,” singgung Suparman.

Menyikapi hal tersebut, Suparman menegaskan butuh partisipasi aktif dari berbagai elemen termasuk para profesional dan usahawan Katolik dalam hal kontribusi bagi pengembangan pendidikan keagamaan Katolik.

Pada kesempatan yang sama, Suparman juga menyinggung terkait penguatan dan pengembangan Badan Amal Kasih Katolik (BAKKAT).

“Jika Bapak/Ibu ingin berderma, maka ada alternatif lembaga lain yang bisa dipilih oleh Bapak/Ibu sekalian yaitu BAKKAT. BAKKAT ini akan kita naikkan ke tingkat nasional dan dana yang terkumpul itu akan bisa digunakan untuk membantu mengurangi masalah yang ada di masyarakat,” jelas Suparman.

Suparman sungguh yakin, salah satu langkah nyata yang dapat diambil oleh para profesional dan usahawa Katolik untuk membantu masyarakat adalah dengan ikut menyumbang melalui BAKKAT.

Persoalan lain yang diangkat oleh Dirjen berkaitan dengan penyelesaian IMB gereja-gereja di berbagai daerah di Indonesia.

Diungkapkan Dirjen, bahwa pada tahun 2024 ini Ditjen Bimas Katolik melalui Direktorat Urusan Agama Katolik tengah mengupayakan penyelesaian IMB untuk delapan gereja yang tersebar di berbagai daerah.

Saat ini sudah ada tiga gereja yang sudah memperoleh IMB dan akan diserahkan pada saat perayaan 100 tahun KWI di Jakarta.

Uskup Keuskupan Agung Makassar Mgr. Fransiskus Nipa merespons baik apa yang disampaikan Dirjen.

Menurut Uskup Fransisukus, ajakan Dirjen untuk bergerak bersama adalah bagian dari semangat gereja.

“Semangat dasar gereja universal yang sudah tergambar dari penyampaian Pak Dirjen tadi adalah sinodalitas. Saya kira Roh Tuhan akan membimbing kita semua dalam mengatasi persoalan yang ada,” respons Uskup yang baru ditahbiskan 1 Februari 2024 itu.

Respons positif juga datang dari Ketua PUKAT Julius Tedja, “Kami sudah mendengar penyampaian Bapak Dirjen.

Kami sepakat bahwa bahwa diperlukan kolaborasi antara Pemerintah dengan usahawan. Potensi umat Katolik terletak pada partisipasi aktif dalam berbagai kegiatan di masyarakat,” pungkasnya.

Bimas Katolik akan selalu menggandeng mitra salah satunya adalah PUKAT. Berjalan bersama dalam semangat sinodal akan menghasilkan pelayanan yang prima bagi masyarakat Katolik.