PAN tak Risau Jatah Menterinya Berkurang

Kiki Apriyansyah | Minggu, 28 April 2024 - 17:58 WIB


PAN tak pernah khawatir dan Bang Zulhas pengusung utama Pak Prabowo, kami meyakini tidak akan ada perubahan komitmen Prabowo dan PAN, jadi kami tak khawatir.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Wakil Ketua MPR RI Fraksi PAN Yandri Susanto dalam sambutannya di acara Halal Bihalal Perhimpunan Warga Kabupaten Kaur (PWKK) dan Himpunan Keluarga Jurai Kedurang (HKJK) se-Jabodetabek, di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu (28/4/2024). dok. ist

Jakarta - Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto tak risau soal jatah menteri untuk PAN berkurang usai Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran. Yandri yakin Prabowo memiliki komitmen terhadap PAN.

Hal itu disampaikan Yandri Susanto selepas acara halal bihalal bersama masyarakat  Perhimpunan Warga Kabupaten Kaur (PWKK) dan Himpunan Keluarga Jurai Kedurang (HKJK) se-Jabodetabek di Gedung Nusantara IV, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (28/4/2024).

"PAN tak pernah khawatir dan Bang Zul pengusung utama Pak Prabowo, kami meyakini tidak akan ada perubahan komitmen Prabowo dan PAN, jadi kami tak khawatir," kata Yandri Susanto.

Yandri menegaskan PAN juga tak risau dengan agenda silaturahmi Prabowo kepada parpol di luar Koalisi Indonesia Maju usai Pilpres. Seperti pertemuan Prabowo dengan Cak Imin di PKB dan dengan Ketum NasDem Surya Paloh.

PAN sambut baik silaturahmi Pak Prabowo menemui Cak Imin dan Surya Paloh, atau parpol yang kemarin tak mengusung Pak Prabowo, karena tema narasi hari ini persatuan jadi kontestasi sudah selesai mari duduk bareng," ucapnya.

Dia menjelaskan persoalan parpol di luar Koalisi Indonesia Maju akan mendapatkan jatah menteri merupakan hak prerogatif Presiden. Yandri mengatakan yang terpenting saat ini adalah menjaga persatuan usai Pilpres.

"Persoalan apakah mereka duduk di pemerintahan atau tidak, PAN tidak tahu, itu keputusan parpol dan Pak Prabowo, tapi perbedaan itu tidak membatasi kita dalam silaturahmi," jelasnya.

Baca Juga