Jakarta - Dirjen Bimas Islam, Kemenag, Kamaruddin Amin, menekankan pentingnya pengolahan dan penyajian data statistik yang menarik dan informatif.
Hal itu diungkapkannya dalam Workshop Pengolahan dan Penyajian Data Statistik Sektoral Ditjen Bimas Islam di Jakarta, Kamis (2/5/2024).
Kamaruddin mendorong agar data yang dimiliki Ditjen Bimas Islam diolah secara menarik untuk cepat disampaikan kepada masyarakat.
"Bimas Islam memiliki kekayaan data statistik yang memiliki potensi besar sebagai rujukan kebijakan dan informasi kepada publik," kata Kamaruddin.
Dia mengatakan, data tersebut harus dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan literasi masyarakat terkait Bimas Islam.
Kamaruddin juga menyoroti pentingnya pengolahan data sesuai standar statistik yang mudah dipahami masyarakat.
Bimas Islam, lanjut Kamaruddin, memiliki data-data yang penting disampaikan kepada publik. Ia mencontohkan beberapa data seperti jumlah majelis taklim, lembaga amil zakat, lembaga wakaf, dan data pernikahan yang dapat diolah dan disajikan secara komprehensif.
Kamaruddin berharap, SDM Ditjen Bimas Islam memiliki kompetensi dalam mengelola data mentah sehingga dapat dimanfaatkan oleh pembuat kebijakan dan publik.
Selain itu, dia juga mendorong kerja sama sinergis dengan lembaga stakeholder Kemenag seperti BAZNAS dan Badan Wakaf Indonesia untuk optimalisasi pengolahan data.
"Dengan pengemasan data yang lebih menarik dan informatif, kita dapat meningkatkan dampak positif dan manfaat bagi mereka yang membutuhkannya," tandas Kamaruddin.