Jakarta - PT Brantas Abipraya (Persero) bersama 12 BUMN lainnya meluncurkan Program BUMN Pelita Warna Tahap 2 Tahun 2024, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat, khususnya warga binaan di Lapas Cipinang pada akhir bulan Juni 2024. Program yang dijalankan melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini bertujuan untuk memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat, khususnya warga binaan di Lapas Cipinang.
“Program ini merupakan wujud kontribusi aktif Brantas Abipraya dalam membangun Negeri melalui TJSL. Program ini pun mencakup berbagai inisiatif di tiga bidang prioritas yaitu bidang lingkungan, ekonomi dan pendidikan. Di bidang lingkungan, program sinergi ini meliputi revitalisasi sarana dan prasarana sanitasi,” ujar Tumpang Muhammad, Direktur SDM dan Umum Brantas Abipraya.
Dikatakannya juga bahwa revitalisasi sarana dan prasarana sanitasi ini bertujuan untuk menjadikan lingkungan lapas ramah lingkungan dengan bio septitank, serta sebagai sumber energi melalui bio digester. Selain itu, penerapan integrated farming akan menggabungkan produksi tanaman dan ternak untuk memastikan warga binaan mendapatkan akses ke pangan yang sehat dan bergizi.
Tumpang Muhammad juga menambahkan bahwa di bidang ekonomi, produk roti, kopi dan kriya yang dihasilkan oleh warga binaan hasil dari Program Pelita Warna Tahap 1 Tahun 2023 akan dipasarkan melalui pelatihan dan dukungan pemasaran di Program Tahap 2 Tahun 2024, ini merupakan bukti dukungan kemandirian warga binaan.
Bantuan juga dilakukan dalam kemasan dan branding, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk di pasar. Sedangkan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi kerajinan tangan, program ini pun menyediakan peralatan usaha kriya, seperti mesin laser dan alat kemasan.
Pada bidang pendidikan, program ini akan memberikan sosialisasi anti narkoba tahap kedua, revitalisasi ruang Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan pelatihan keterampilan MS Office bersertifikat. Kesemua ini bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan berharga bagi warga binaan yang dapat mereka gunakan setelah selesai masa tahanan.
Selain dihadiri perwakilan 13 BUMN kolaborator, acara peluncuran program ini dihadiri oleh Edi Eko Cahyono, Asisten Deputi Bidang TJSL Kementerian BUMN; R. Andika Dwi Prasetya, Kepala Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta: dan Enget Pulungan Prayer Manik, Kepala Lapas Cipinang.
Dalam sambutannya, Edi Eko Cahyono mengatakan program ini adalah bukti nyata dari tanggung jawab sosial BUMN. “Ini adalah wujud komitmen BUMN menciptakan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat. Melalui kolaborasi ini, kita dapat membuka peluang baru dan memberikan harapan bagi warga binaan,” ujar Edi Eko Cahyono (26/6).
Memperkuat penjelasan Edi tersebut, Tumpang Muhammad menyampaikan bahwa kolaborasi ini pun juga dapat menumbuhkan semangat perubahan positif pada warga binaan dan dapat mendorong mereka untuk berkontribusi kembali ke masyarakat.
“Semoga kegiatan ini dapat terus berjalan di tahun berikutnya, jadi tidak berhenti sampai di sini saja. Hal ini karena diyakini dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif bagi warga binaan dan dapat menjadi pemacu transformasi yang berkelanjutan untuk warga binaan di Lapas Cipinang,” tutup Tumpang Muhammad.