Jakarta - PT Brantas Abipraya (Persero) berkolaborasi bersama tiga BUMN Karya lainnya menyediakan sarana air bersih bagi ribuan kepala kelurga di Dumai. Hal ini dikarenakan di Desa Batu Teritip, Kecamatan Sungai Sembilan, Dumai, Provinsi Riau, yang lokasinya berdekatan dengan bibir Pesisir Pantai Santahulu, menyebabkan kondisi air tanah yang tidak layak konsumsi bagi 2.314 Kepala Keluarga atau 4.164 jiwa, akibat air yang dihasilkan cenderung keruh dan asin. Belum meratanya dan masih rendahnya pemenuhan kebutuhan penyediaan sarana air bersih dan layak konsumsi di Desa Teritip, Kota Dumai.
“Di Desa Batu Teritip, posisinya cukup jauh dari sumber air bersih mengakibatkan masyarakat harus membeli air isi ulang, karena jika menggunakan sumber air dari sumur bor cenderung keruh. Program ini diharapkan dapat menjadi jawaban bagi kebutuhan masyarakat di Desa tersebut,” ujar Tumpang Muhammad, Direktur SDM dan Umum Brantas Abipraya.
Melalui program Kolaborasi Penyediaan Sarana Air Bersih untuk Desa Batu Teritip, Brantas Abipraya bersinergi dengan beberapa BUMN Karya lainnya telah melakukan survei, dilanjutkan dengan pengerjaan sarana air bersih sejak 30 Oktober 2023 hingga 31 Mei 2024. Saat diresmikan (8/8), diserahkan satu Sarana Air Bersih yang diterima langsung oleh Lurah Desa Batu Teritip, Firmanto. Tumpang Muhammad menambahkan, melalui program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup sehat dan konsumsi air bersih layak pakai pada masyarakat Desa Batu Teritip.
“Bersama BUMN Karya lainnnya, kami serahkan satu Sarana Air Bersih yang terdiri dari mesin pompa air, mesin penjernih/penyaring air, dan dua unit toren dengan kapasitas tampung masing-masing sebesar 2000 liter yang terpasang pada bangunan air bersih. Masyarakat yang selama ini masih bergantung pada air non perpipaan seperti air isi ulang, air sumur pompa, maupun air sumur galian, tidak perlu lagi menempuh jarak yang jauh atau mengeluarkan uang lebih untuk membeli air mineral isi ulang dan layak konsumsi untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari,” jelas Tumpang Muhammad.
Tak hanya bersinergi dengan BUMN Karya, dalam proses pekerjaan pembangunan sarana air bersih ini juga bersinergi dengan masyarakat sekitar desa. Diharapkan setelah serah terima sarana air bersih ini, masyarakat Desa Batu Teritip dapat mengelolanya dengan baik dan memanfaatkannya secara merata.
Menggunakan metode Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO), pembangunan sarana air bersih ini diproses menggunakan mesin pengolahan air payau menjadi air tawar, disesuaikan dengan kondisi lahan sekitar yang berjenis gambut dan juga lingkungan desa yang dekat dengan laut, sehingga tindakan filterisasi ini menjadi solusi paling tepat agar air yang dihasilkan layak konsumsi.
Lurah Desa Batu Teritip, Firmanto mengapresiasi bantuan yang telah diberikan oleh kolaborasi BUMN Karya ini. “Saya, mewakili masyarakat Desa Batu Teritip, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan ini. Air bersih merupakan kebutuhan pokok yang sebelumnya sangat sulit didapatkan oleh masyarakat kami. Kehadiran fasilitas air bersih ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, dan kami berkomitmen untuk merawatnya dengan sebaik- baiknya,” ucapnya.