Bulog Optimis Serap Beras Petani 900 Ribu Ton hingga Akhir 2024

Fuad Rizky Syahputra | Rabu, 28 Agustus 2024 - 17:42 WIB


Stok beras di gudang Bulog hingga 20 Agustus 2024 ada 1,35 juta ton plus 400 ribu ton sedang dalam perjalanan.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik Bayu Krisnamurthi. Dok: Istimewa

Jakarta - Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Dirut Bulog) Bayu Krisnamurthi mengatakan pihaknya telah melakukan penyerapan beras petani sebesar 800 ribu ton setara beras hingga 20 Agustus 2024.

"Total penyerapan beras petani hingga 20 Agustus 2024 sudah mencapai 800 ribu ton," kata Bayu Krisnamurthi.

Bayu menyampaikan bahwa pihaknya optimistis bisa menyerap lebih dari 900 ribu ton setara beras dari petani di dalam negeri pada tahun ini.

Ia juga menyebutkan bahwa saat ini cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola Perum Bulog sebanyak 1,35 juta ton. Bahkan, akan bertambah 400 ribu ton dari impor yang saat ini dalam perjalanan.

"Stok beras di gudang Bulog hingga 20 Agustus 2024 ada 1,35 juta ton plus 400 ribu ton sedang dalam perjalanan atau sedang pemuatan ke kapal di negara asal," ucapnya.

Dalam penyerapan beras petani dalam negeri, lanjut Bayu, Perum Bulog memiliki beberapa mekanisme di antaranya membeli gabah dan menunggu di gudang.

Selain itu, Perum Bulog juga membeli gabah dengan cara menjemput ke petani. Kemudian, mekanisme ketiga adalah membeli beras asalan dari penggilingan-penggilingan padi kecil yang dibeli dan diolah, sehingga menghasilkan beras sesuai keinginan pasar.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi meminta Perum Bulog memaksimalkan penyerapan produksi dalam negeri sebanyak-banyaknya pada periode panen raya, guna memperkuat stok cadangan pangan pemerintah.

"Saya ingin menekankan bahwa sebagai lembaga yang ditugaskan pemerintah untuk mengelola dan menyalurkan stok beras dalam rangka stabilisasi pangan, Bulog harus bergerak cepat melakukan serapan dengan memanfaatkan momentum panen raya kali ini," ujar Arief.

Ia meminta Bulog membangun sinergi dengan penggilingan agar dapat menyuplai pasokan gabah kering giling (GKG) ke Bulog.

Menurut Arief, dengan adanya infrastruktur pengolahan beras yang dimiliki Bulog berupa SPP diharapkan dapat meningkatkan kemampuan daya serap secara maksimal.