Pembangunan Infrastruktur Utama IKN Telah Rampung

Fuad Rizky Syahputra | Minggu, 08 September 2024 - 16:05 WIB


Selanjutnya, periode 2025-2029 merupakan pembangunan ibu kota baru Indonesia sebagai area inti yang tangguh.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN (Ibu Kota Nusantara) Kementerian PUPR, Danis Hidayat Sumadilaga. Dok: Istimewa

Jakarta - Pembangunan infrastruktur utama di Kota Nusantara atau IKN, ibu kota baru Indonesia yang dibangun pada sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, yakni di Kecamatan Sepaku, telah rampung.

"Sejauh ini pembangunan infrastruktur utama Kota Nusantara sudah diselesaikan," ujar Ketua Satuan Tugas atau Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara Danis Hidayat Sumadilaga di Penajam, Jumat, 6 September 2024.

Infrastruktur utama Kota Nusantara yang telah rampung adalah istana negara, perkantoran, rumah susun (rusun) aparatur sipil negara (ASN), jalan tol, jembatan, bendungan sumber air batu, dan sejumlah fasilitas lainnya.

Kesemuanya itu merupakan bagian dari tahap pertama pembangunan ibu kota baru Indonesia, menurut Danis, dari lima tahap pembangunan Kota Nusantara yang direncanakan.

Selama periode 2022-2024 infrastruktur dasar yang utama selesai dibangun dan beroperasi, lanjut dia, infrastruktur penyediaan air minum, ketenagalistrikan, teknologi informasi komunikasi, pengelolaan persampahan dan air limbah untuk penduduk pertama.

Membangun sarana utama antara lain istana kepresidenan, perkantoran dan perumahan di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP), dan penginapan sektor ekonomi prioritas.

Selanjutnya, periode 2025-2029 merupakan pembangunan ibu kota baru Indonesia sebagai area inti yang tangguh, jelas dia, semua fasilitas transportasi umum sudah dapat digunakan.

Dilanjutkan perluasan kawasan permukiman ASN, TNI dan Polri, serta perkantoran pemerintahan pusat.

"Ada juga pengembangan riset dan talenta, serta universitas unggulan, pembangunan lanjutan dan pemeliharaan infrastruktur dasar" ucap Danis.

Pembangunan dilanjutkan dengan lebih progresif pada 2030-2034, pengembangan utilitas terintegrasi serta kereta api akses bandara Kota Balikpapan menuju KIPP Kota Nusantara, pengembangan kawasan industri dan sektor lain dalam klaster super hub.

Kemudian ditunjang dengan penguatan kota cerdas, pusat digital, serta pendidikan abad 21, ungkap Danis, serta peningkatan investasi dan kapasitas produksi klaster ekonomi.

Periode 2035-2039 adalah tahap membangun seluruh infrastruktur dan ekosistem tiga kota untuk percepatan pembangunan Kalimantan, Danis menjelaskan, meliputi perkembangan pesat di bidang pendidikan dan kesehatan sebagai motor penggerak ekonomi.

Penguatan ketahanan sosial-budaya masyarakat, serta peningkatan kapasitas lembaga pendidikan dan riset, penambahan kapasitas infrastruktur dasar dan peningkatan kapasitas dan diversifikasi klaster ekonomi.

Tahapan mengokohkan reputasi Kota Nusantara sebagai kota dunia untuk semua dilakukan pada 2040-2045, kata Danis, meliputi pembangunan angkutan umum massal berbasis jalan dari kereta api di ibu kota baru Indonesia dan daerah mitra sekitar.

Dibarengi dengan pemantapan infrastruktur dan utilitas terintegrasi, mencapai net zero-carbon emission dan 100 persen energi terbarukan, serta pengembangan industri berkelanjutan.

Menurut Danis, pembangunan Kota Nusantara terus berlanjut setiap tahap dan periode yang telah direncanakan hingga puncaknya pada 2045.