Jakarta - Sedikitnya 73 tewas dan 3.700 terluka dalam sebuah Ledakan keras di pelabuhan Ibu Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat.
Selain korban manusia, Ledakan keras itu menyebabkan kepulan asap pekat di seluruh kota dan membuat sejumlah bangunan rusak.
Belum diketahui secara pasti penyebab Ledakan. Tapi seorang pejabat mengaitkan dengan Ledakan seberat 2.700 ton Amonium Nitrat sitaan yang disimpan di gudang penyimpanan di pelabuhan tersebut selama enam tahun.
Ledakan ini membuat Presiden Lebanon Michel Aoun mengumpulkan pejabat dewan pertahanan tinggi negara guna mengetahui pasti apa penyebab Ledakan. Presiden mengumumkan keadaan darurat.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan Ledakan di Beirut sebagai 'serangan mengerikan'.
"Kami memiliki hubungan baik dengan pemerintah Lebanon. Dan kami akan membantu. Itu serangan mengerikan," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.