BKSP DPD RI Tindak Lanjuti Kerja Sama Perlindungan Lingkungan Hidup Dan Pembangunan Antara RI-Republik Ceko 

Kiki Apriyansyah | Kamis, 17 Oktober 2024 - 14:43 WIB


Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI menindaklanjuti Letter of Intent (LoI) tentang Kerja Sama Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Republik Ceko.
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : BKSP DPD RI menggelar rapat kerja bersama Duta Besar Republik Ceko untuk menindaklanjuti kerjasama perlindungan lingkungan hidup dan pembangunan di Gedung DPD RI, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/10/2024).

Jakarta –Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI menggelar rapat kerja dengan Duta Besar Republik Ceko untuk Indonesia Jaroslav Dolecek untuk menindaklanjuti Letter of Intent (LoI) tentang Kerja Sama Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Republik Ceko yang ditandatangani pada 2021 silam. 

“Tindak lanjut dari LoI ini sangat penting untuk memastikan bahwa kerja sama kita tidak hanya berada di level kebijakan, tetapi juga menghasilkan dampak nyata di lapangan, terutama bagi provinsi-provinsi di Indonesia yang membutuhkan solusi berkelanjutan untuk tantangan lingkungan mereka,” kata Ketua BKSP DPD RI Gusti Farid Hasan Aman, di Gedung DPD RI, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/10/2024).

LoI ini mencakup berbagai area kerja sama, seperti ekonomi sirkular, pengelolaan sampah, pengurangan plastik sekali pakai, perubahan iklim, perlindungan air dan pengolahan limbah, serta pelestarian satwa liar. Lebih lanjut, Gusti yang merupakan Anggota DPD RI asal Provinsi Kalimantan Selatan itu berharap dengan digelarnya rapat kerja ini dapat menggali lebih dalam potensi kolaborasi yang lebih konstruktif dan bermanfaat bagi kedua negara.

“Dengan komitmen yang kuat dari kedua pihak, saya yakin kerja sama ini akan semakin mengukuhkan hubungan Indonesia dan Republik Ceko. Dari rapat kerja ini, semoga kita menemukan solusi yang bisa diimplementasikan bersama di tingkat nasional maupun daerah serta memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan dan perlindungan lingkungan hidup di masa depan,” tutur Gusti.

Dalam rapat tersebut, Senator asal Jawa Tengah Denty Eka Widi Pratiwi mempertanyakan sistem pengelolaan sampah yang berjalan baik di Republik Ceko. “Saat ini permasalahan sampah di Jawa Tengah masih menjadi masalah lingkungan utama. Saya tertarik untuk mengetahui lebih dalam bagaimana burning system berjalan baik selama ini Republik Ceko,” tanyanya.

Senada dengan Denty, Senator asal Daerah Khusus Jakarta Happy Djarot berharap ada kerja sama dalam pengelolaan sampah berbasis teknologi dari Ceko untuk mengelola sampah di Jakarta. “Masalah sampah dan krisis air bersih berdampak serius dengan kasus stunting anak di Jakarta sehingga saya berharap ada kerja sama di bidang pengelolaan sampah berbasis teknologi yang bisa diadopsi sistemnya oleh Pemerintah Daerah Khusus Jakarta,” ucapnya.

Sementara itu terkait kerja sama perlindungan lingkungan hidup, Anggota DPD RI asal Maluku Utara Sultan Hidayat M. Sjah meminta tanggapan Duta Besar Republik Ceko mengenai kerusakan hutan yang banyak terjadi di Indonesia. “Bagaimana pendapat anda mengenai banyaknya kerusakan hutan di Indonesia, dan adakah upaya kerjasama yang dilakukan?” kata Sultan Hidayat.

Menanggapi hal tersebut, Jaroslav Dolecek menjelaskan, negaranya telah mengadopsi pengelolaan sampah dengan burning system yang memanfaatkan panas bumi untuk mengelola sampah dengan tenaga uap. Pemerintah Republik Ceko juga membangun tempat pengelolaan sampah di dekat rumah sakit untuk mengelola sampah medis yang dianggap berbahaya. Jaroslav pun membuka peluang kerja sama dengan Indonesia terkait pengelolaan sampah sehingga tidak membawa dampak negatif ke lingkungan.

"Adapun upaya kami atas kerja sama pengelolaan sampah di Indonesia yaitu kami siap untuk melakukan transfer teknologi, salah satunya jika ada pelaku industri yang tertarik mengelola sampah menjadi furniture. Pemerintah Republik Ceko juga terus meningkatkan kerja sama berupa pembangunan sister city yang sebelumnya dengan Daerah Istimewa Yogyakarta dan selanjutnya dengan Provinsi Bali karena kami sangat tertarik dengan keindahan Ubud," jelas Jaroslev.

Baca Juga