Kementerian Agama Berperan Penting Jaga Stabilitas Negeri

Fuad Rizky Syahputra | Selasa, 12 November 2024 - 16:16 WIB


Kita harus bangga menjadi orang Indonesia. Sudah waktunya Indonesia ambil peran-peran internasional. Presiden Probowo diminta dunia Islam untuk menjembatani para pihak. Geopolitik kita sangat strategis
Pemain Garuda Select, David Maulana Foto : Menteri Agama Nasaruddin Umar. Dok: Istimewa

Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Kementerian Agama mempunyai peran penting dalam ikut menjaga stabilitas negara. Hal ini disampaikan Menag saat memberikan arahan dalam Kick Off Meeting Strategi dan Arah Kebijakan Kementerian Agama 2025-2029 di auditorium HM Rasjidi, gedung Kementerian Agama, Jakarta.

Giat ini mengusung tema "Menyatukan Langkah, Mewujudkan Daya Saing Umat untuk Kemaslahatan Masa Depan". Hadir, Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i, Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang, serta Pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama.

Ikut secara daring, para Kepala Kanwil Kemenag Provinsi, pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri, dan Kepala Kankemenag Kab/Kota seluruh Indonesia.

Menurut Menag, Kementerian Agama mempunya peran untuk menjaga stabilitas dan kedamaian negeri melalui kerukunan umat beragama.

"Kementerian Agama itu harus punya visi yang tajam ke depan. Kita, Kementerian Agama menjadi faktor yang sangat penting untuk stabilisator negeri ini," kata Menag Nasaruddin di Jakarta, Selasa (12/11/2024).

Menag menjelaskan, negara mayoritas berpenduduk muslim yang paling stabil adalah Indonesia. Di negeri ini, inflasi relatif rendah, berkisar 2%. Pertumbuhan ekonomi juga mencapai 5%.

“Kita harus bangga menjadi orang Indonesia. Sudah waktunya Indonesia ambil peran-peran internasional. Presiden Probowo diminta dunia Islam untuk menjembatani para pihak. Geopolitik kita sangat strategis,” sebutnya.

“Kemenag berperan penting. Sebab, agama faktor terkuat untuk mensolidkan bangsa, selain aada juga bahasa,” sambungnya.

"Mari teman-teman semuanya, mari menciptakan suatu kreasi-kreasi, menciptakan sesuatu yang baru, sesuatu yang lain, yang sangat proaktif, yang bisa mengelaborasi perbedaan yang ada," pungkas sosok yang Imam Besar Masjid Istiqlal ini.