Jakarta - Mantan Panglima TNI, Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto mengatakan pemerintah harus berperan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat agar aktivitas judi online bisa berkurang.
“Pemerintah harus terus memperluas akses terhadap pelatihan keterampilan dan wirausaha untuk kelompok rentan guna mengurangi ketergantungan pada cara instan seperti judi online,” kata Hadi saat menjadi narasumber dalam acara bertajuk ‘Peningkatan Kewaspadaan Pegawai terhadap Bahaya Judi Online’ di kantor wilayah Bank Indonesia cabang Jakarta, Senin, 16 Desember 2024.
Hadi, yang juga mantan pendiri Satgas Judi Online era Kemenkopolhukam (sekarang Kemenkopolkam), menuturkan judi daring dapat diberantas jika kualitas ekonomi masyarakat sudah meningkat.
Peningkatan ekonomi itu bisa dilakukan dengan cara meningkatkan iklim usaha masyarakat menengah ke bawah seperti usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Dengan berputarnya roda perekonomian, kata dia, masyarakat akan semakin aktif dalam dunia usaha sehingga niat untuk bermain judi daring pun berkurang.
Ia juga menambahkan peningkatan perekonomian juga harus diiringi dengan upaya pemerintah mengedukasi masyarakat akan bahaya judi daring.
Karena itu, dia menekankan pentingnya perbankan ikut serta membantu pemerintah dalam menyosialisasikan bahaya judi daring kepada masyarakat.
Dia mengatakan beberapa hal bisa dilakukan oleh pihak bank, di antaranya melakukan pelaporan dan pencegahan jika melihat gerak gerik transaksi mencurigakan dalam rekening.
Upaya tersebut harus bersamaan dengan kerja sama dengan pihak penegak hukum agar bisa langsung ditindaklanjuti secara pidana. Dengan kolaborasi itu, Hadi yakin aktivitas judi daring di tengah masyarakat bisa diredam.
“Secara khusus saya titip kepada seluruh pegawai Bank Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam mencegah judi online,” ujarnya.
Wakil Ketua DPR Ajak Masyarakat Memerangi Perjudian
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal mengajak masyarakat terus memerangi praktik judi daring di Indonesia.
Dikutip dari keterangan resminya, Cucun juga mengajak masyarakat membumihanguskan segala bentuk perjudian karena judi merusak tatanan sosial dan merugikan publik.
Cucun menyampaikan hal itu saat menghadiri acara reses dan seminar bertajuk ‘Otoritas Jasa Keuangan Waspada Pinjaman Online Ilegal dan Investasi Bodong’ di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin. Dia mengapresiasi semua pihak yang mendeklarasikan perang terhadap judi daring.
“Bahaya judol sudah diketahui semua orang. Semua sudah tahu bagaimana rusaknya sistem keuangan kita. Negara kita hadir untuk semua lapisan masyarakat. Akan tetapi, ketika sampai di tengah masyarakat, justru hal-hal yang tidak kita inginkan betul-betul terjadi,” ujarnya.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu mengatakan semua lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak sampai dewasa, terjangkiti judi daring.
Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Jabar merupakan wilayah paling banyak pemain judi daring di Indonesia, khususnya di Jabar bagian barat seperti Bogor, Bekasi, dan daerah lainnya.
Mengingat bahaya Judi daring itu, Cucun datang langsung menghadiri acara yang digelar bersama OJK. Dalam kesempatan itu, OJK juga melakukan sosialisasi soal pinjaman online dan judi daring.
Cucun juga mengajak masyarakat memulai dari diri sendiri dalam menghentikan Judi daring, mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat, hingga pertemanan lantaran efek sosialnya sangat besar.
Dia juga mengungkapkan transaksi keuangan berkaitan dengan Judi daring sangat besar. Selama 2023-2024, nilai transaksi Judi daring mencapai Rp 360 triliun.
“Bahkan terus naik, bukan turun. Misalnya, satu portal atau akun hilang, nanti muncul 10. Ini hilang muncul lagi. Kami mengetuk hati pemerintah, terutama di Komdigi menyetopkan judi online. Kalau punya political will, hal itu bisa ditangani,” ucapnya.
Cucun juga mengajak para pendakwah, kiai, dan ajengan untuk terus menyuarakan perang terhadap praktik perjudian. Dia berencana mengundang para kiai, forum jamiah, dan forum ulama untuk membahas judi daring.